Edisi YESAYA | Bunda Maria | Santa & Santo | Doa & Devosi | Serba-Serbi Iman Katolik | Artikel | Suara Gembala | Warta eRKa | Yang Menarik & Yang Lucu | Anda Bertanya, Kami Menjawab
KUMPULAN DOA ST FAUSTINA KOWALSKA
O Yesus, Allah yang kekal, aku mengucap syukur kepada-Mu atas segala rahmat dan berkat melimpah yang tak terbilang. Biarlah setiap detak jantungku merupakan suatu madah syukur baru bagi-Mu, ya Tuhan. Biarlah setiap tetes darahku mengalir bagi-Mu, ya Allah. Jiwaku adalah suatu madah sembah sujud bagi kerahiman-Mu. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, hanya Engkau saja (1794).
O Yesus, Tawanan Kasih Ilahi, apabila aku memikirkan kasih-Mu dan bagaimana Engkau telah menghampakan DiriMu Sendiri bagiku, akal sehatku tak kuasa memahaminya. Engkau menyembunyikan keagungan-Mu yang tak terlukiskan dan merendahkan DiriMu Sendiri hingga setara dengan aku yang hina. Ya Raja Kemuliaan, walau Engkau menyamarkan keelokan-Mu, namun mata jiwaku menyingkapkan selubungnya. Aku melihat paduan suara malaikat surga memuji-Mu tak kunjung henti, dan segenap Kuasa surgawi memuliakan-Mu terus-menerus, tak henti-hentinya berseru: Kudus, Kudus, Kudus.
Oh, siapakah gerangan yang mampu memahami cinta-Mu dan belas kasih-Mu yang tak terhingga bagi kami! Wahai Tawanan Kasih, aku mengunci hatiku yang malang dalam tabernakel ini agar ia dapat bersembah sujud di hadapan-Mu siang dan malam tanpa henti. Tak ada suatu pun yang dapat menghalangiku dalam adorasi ini, sebab, walau secara jasmani aku jauh, hatiku senantiasa bersama-Mu. Tak ada suatu pun yang dapat menghentikan kasihku untuk-Mu. Tak ada suatu pun yang dapat menghalangiku (80)….
O, Tritunggal Mahakudus, Allah yang Satu dan Esa, diberkatilah Engkau atas karunia dan kesaksian belas kasih yang luar biasa ini (81)….
Aku menyembah Engkau, ya Allah dan Pencipta, yang tersamar dalam Sakramen Mahakudus. Aku menyembah Engkau atas segala karya tangan-Mu, yang mengungkapkan kepadaku begitu banyak kebijaksanaan, kebajikan dan belas kasih, ya Tuhan. Engkau telah menghamparkan begitu banyak keindahan di atas bumi, semuanya itu menyatakan kepadaku keindahan-Mu Sendiri, meski segala keindahan ini hanyalah sebersit pantulan samar akan Dikau, ya Keelokan yang tak terselami. Dan walau Engkau menyamarkan DiriMu serta menyembunyikan keindahan-Mu, namun mataku, dengan diterangi iman, mencapai Engkau, dan jiwaku mengenali Pencipta-nya, Allah-nya yang Mahatinggi, dan hatiku sepenuhnya tenggelam dalam doa sembah sujud (1692).
Ya Allah dan Pencipta-ku, kebajikan-Mu memberanikanku untuk berbicara dengan-Mu. Belas kasih-Mu melenyapkan jurang yang memisahkan Sang Pencipta dari makhluk ciptaan-Nya. Berbicara dengan-Mu, ya Tuhan, adalah sukacita jiwaku. Dalam Engkau aku menemukan segalanya yang mungkin pernah didamba hatiku. Di sini, terang-Mu mencerahkan akal budiku, memampukannya mengenal Engkau lebih dan lebih dalam lagi. Di sini, aliran-aliran rahmat mengaliri hatiku. Di sini, jiwaku menimba hidup yang kekal. Ya Tuhan dan Pencipta-ku, Engkau saja, yang melampaui segala rahmat ini, berikanlah DiriMu Sendiri kepadaku dan persatukanlah DiriMu dengan mesra dengan makhluk ciptaan-Mu yang malang (1692).
Ya Kristus, aku teramat bahagia apabila melihat Engkau dikasihi, dan bahwa puji-pujian kemuliaan-Mu menggema, teristimewa pujian bagi kerahiman-Mu. Ya Kristus, hingga titik akhir hidupku, aku tak akan berhenti mengagungkan kebajikan dan belas kasih-Mu. Dengan setiap tetes darahku, dengan setiap detak jantungku, aku mengagungkan belas kasih-Mu. Aku rindu untuk sepenuhnya diubah ke dalam madah kemuliaan-Mu. Apabila aku mendapati diriku di ambang maut, kiranya detak jantungku yang terakhir merupakan madah kasih yang meluhurkan kerahiman-Mu yang tak terselami (1780).
Ya Santa Perawan Maria, Bunda-ku dan Ratu-ku. Kepadamu kupersembahkan jiwaku, tubuhku, hidup dan matiku, dan segala yang akan terjadi sesudahnya. Aku meletakkan semuanya dalam tangan-tanganmu yang kudus. Ya Bunda-ku, naungilah jiwaku dengan mantol keperawananmu dan anugerahkanlah bagiku rahmat kemurnian hati, jiwa dan badan. Belalah aku dengan kuasamu melawan segala musuh, teristimewa terhadap mereka yang menyamarkan kejahatan mereka di balik topeng kebajikan (79)…. Kokohkanlah jiwaku agar sengsara jangan sampai menghancurkannya. Bunda segala rahmat, ajarilah aku untuk hidup dalam kuasa Allah (315)….
Ya Santa Perawan Maria … sebilah pedang keji telah menembusi jiwamu yang kudus. Selain Tuhan, tak seorang pun tahu betapa dalam dukacitamu. Namun demikian, jiwamu tak hancur; melainkan gagah berani, sebab jiwamu bersama Yesus. Bunda yang termanis, persatukanlah jiwaku dengan Yesus, sebab hanya dengan demikianlah aku akan dapat menanggung segala pencobaan dan penderitaan, dan hanya dalam persatuan dengan Yesus, kurban-kurban kecilku dapat berkenan kepada Allah. Bunda yang termanis, teruslah mengajariku tentang kehidupan batin. Kiranya pedang penderitaan tak akan pernah menghancurkanku. Ya Perawan yang termurni, curahkanlah keberanian atas hatiku dan jagailah hatiku (915).
St Faustina menulis dalam Buku Catatan Hariannya: “St Yosef mendorongku untuk berdevosi tetap kepadanya. Ia sendiri yang mengatakan kepadaku agar ketiga doa [Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan] dan Memorare didaraskan satu kali setiap hari. St Yosef memandangku dengan penuh kasih sayang dan memberitahukan kepadaku betapa ia mendukung karya ini [Devosi Kerahiman Ilahi]. Ia menjanjikan pertolongan dan perlindungannya yang khusus. Aku mendaraskan doa-doa itu setiap hari dan merasakan perlindungan istimewa darinya” (1203).
Memorare yang dimaksud adalah doa kepada St Yosef yang biasa didaraskan setiap hari dalam komunitas religius di mana St Faustina tinggal:
Ingatlah, ya suami Maria yang termurni, pelindungku yang terkasih, St Yosef, belum pernah terdengar bahwa seorang pun yang mohon perlindunganmu dan mohon pertolonganmu dibiarkan seorang diri tanpa penghiburan.
Terdorong oleh keyakinan ini, aku datang kepadamu, dan dengan segala hasrat hatiku, aku mempercayakan diriku kepadamu. Janganlah menolak doaku, ya Bapa Asuh Juruselamat kami, melainkan dengan penuh belas kasih dengarkanlah dan jawablah doaku. Amin.
O Yesus, aku tahu bahwa belas kasih-Mu melampaui segala akal budi kami, sebab itu aku mohon kepada-Mu, buatlah hatiku demikian besar hingga cukup ruangan bagi kepentingan segenap jiwa-jiwa yang hidup di atas muka bumi … maupun segenap jiwa-jiwa menderita dalam api penyucian…. Berilah aku hati yang peka terhadap segala penderitaan sesamaku, baik penderitaan jiwa maupun raga. Ya Yesus-Ku, aku tahu bahwa Engkau memperlakukan kami seperti kami memperlakukan sesama kami…. Buatlah hatiku serupa dengan Hati-Mu yang penuh belas kasih (692)…. Ubahlah hatiku menjadi seperti Hati-Mu Sendiri agar aku mampu mengenali kebutuhan orang-orang lain, teristimewa mereka yang malang dan menderita. Kiranya sinar-sinar belas kasih-Mu tinggal dalam hatiku (514)…. Yesus, bantulah aku melewatkan masa hidupku dengan berbuat baik bagi sesama (692).
Yesus bersabda kepada St Faustina:
“Engkau senantiasa menghibur Hati-Ku apabila engkau berdoa bagi orang-orang berdosa. Doa yang paling menyenangkan Hati-Ku adalah doa bagi pertobatan mereka. Ketahuilah, puteri-Ku, bahwa doa-doa ini akan senantiasa didengar dan dijawab (1397).”
“Aku ingin engkau tahu secara lebih mendalam kasih yang berkobar-kobar dalam Hati-Ku bagi jiwa-jiwa; engkau akan mampu memahami hal ini apabila engkau merenungkan Sengsara-Ku. Mohonlah belas kasih-Ku demi orang-orang berdosa; Aku menghendaki keselamatan mereka. Apabila engkau mendaraskan doa ini dengan hati penuh sesal dan iman yang teguh atas nama orang-orang berdosa, Aku akan menganugerahkan kepada mereka rahmat pertobatan. Inilah doa itu:
Darah dan Air,
yang telah memancar dari Hati Yesus
sebagai sumber kerahiman bagi kami.
Engkaulah andalanku! (186, 187)
Ya Yesus, Kebenaran kekal, Hidup kami, aku berseru kepada-Mu, mohon belas kasih-Mu bagi orang-orang berdosa yang malang. Ya Hati Tuhan-ku yang termanis, yang berlimpah kasih sayang dan belas kasih yang tak terhingga, aku mohon dengan sangat kepada-Mu demi orang-orang berdosa. Ya, Hati Yesus yang Mahakudus, Sumber Belas Kasih yang daripadanya memancar berkas-berkas rahmat yang tak terselami atas segenap umat manusia, aku mohon pada-Mu terang bagi para pendosa yang malang. Ya Yesus, ingatlah akan Sengsara-Mu Sendiri yang pahit, jangan biarkan hilang jiwa-jiwa yang telah Engkau tebus dengan harga yang tak ternilai, DarahMu yang Mahasuci.
Ya Yesus, apabila aku merenungkan nilai tak terkira Darah Mahasuci, aku bersukacita atas daya kuasanya, sebab setetes saja akan cukup bagi keselamatan segenap orang-orang berdosa. Meski dosa adalah jurang kekejian dan kedurhakaan, harga yang telah dibayarkan bagi kami jauh melampauinya. Sebab itu, biarlah kiranya setiap jiwa mengandalkan Sengsara Yesus dan menempatkan pengharapannya pada belas kasih-Nya. Tuhan tak akan mengingkari belas kasih-Nya bagi siapa pun. Langit dan bumi akan lenyap, tetapi belas kasih Allah tak akan berkesudahan. Oh, betapa sukacita hebat menyala-nyala dalam hatiku apabila aku merenungkan kebajikan-Mu yang melampaui segala pengertian kami, ya Yesus! Aku rindu membawa segenap orang berdosa ke hadapan kaki-Mu agar mereka dapat memuliakan kerahiman-Mu sepanjang kekekalan masa (72).
Renungan St Faustina:
Oh, andai saja jiwa menderita tahu betapa Allah mengasihinya, pastilah ia mati karena sukacita dan bahagia yang dahsyat! Suatu hari kelak, kita akan paham nilai penderitaan, tetapi saat itu kita tak lagi dapat menderita. Waktu sekarang adalah waktu kita (963).
Yesus, janganlah tinggalkan aku seorang diri dalam penderitaan. Engkau tahu, Tuhan, betapa lemahnya aku. Aku ini jurang kemalangan, aku ini ketiadaan itu sendiri; jadi adakah mengherankan bila Engkau meninggalkanku sendirian dan aku jatuh? Aku ini seorang bayi, ya Tuhan, aku tak dapat mengurus diriku sendiri. Tetapi, di atas segala perasaan ditinggalkan ini, aku percaya; kendati perasaanku sendiri, aku percaya; aku sepenuhnya diubah ke dalam kepercayaan - meskipun seringkali kepercayaanku bertentangan dengan apa yang aku rasakan.
Janganlah meringankan sedikit pun penderitaanku, melainkan berilah aku kekuatan untuk menanggungnya. Perbuatlah padaku sekehendak hati-Mu, ya Tuhan, hanya saja berilah aku rahmat untuk senantiasa dapat mengasihi Engkau dalam setiap keadaan dan peristiwa. Tuhan, janganlah mengurangkan piala sengsaraku, tetapi berilah aku kekuatan agar aku dapat meneguknya hingga tetes terakhir (1489).
Ya Yesus yang Maharahim, aku mohon dengan sangat kepada-Mu dengan perantaraan para kudus-Mu dan teristimewa perantaraan BundaMu terkasih yang merawat-Mu sejak masa kanak-kanak: berkatilah tanah airku. Aku mohon pada-Mu, ya Yesus, janganlah pandang dosa-dosa kami, melainkan pandanglah dengan penuh belas kasih airmata kanak-kanak kecil, karena lapar dan dingin yang mereka derita. Yesus, demi anak-anak yang tak berdosa ini, anugerahkanlah berkat yang aku mohon kepada-Mu bagi tanah airku (286).
Saat St Faustina mengucapkan doa ini, ia melihat Yesus, mata Tuhan kita berlinang airmata; Ia berkata, “Kau lihat, puteri-Ku, betapa besar kasih sayangku kepada mereka. Ketahui, merekalah yang menopang dunia (286).
Doa-doa lainnya dapat dilihat di buku “Yesus Engkaulah Andalanku - Devosi kepada Kerahiman Ilahi” oleh Stefan Leks; penerbit Kanisius 1993; atau di booklet “Devosi kepada Kerahiman Ilahi” oleh Stefan Leks; penerbit Kanisius 1993.
Sumber: 1. “The Divine Mercy Message and Devotion” by Fr Seraphim Michalenko, MIC and Vinny Flynn; published by the Archdiocesan Divine Mercy Devotion, Singapore; 2. Marians of the Immaculate Conception; www.marian.org/divinemercy; 3.The Divine Mercy; www.thedivinemercy.org; 4. “Yesus Engkaulah Andalanku - Devosi kepada Kerahiman Ilahi” oleh Stefan Leks; penerbit Kanisius 1993; 5. “Rasul Kerahiman Ilahi - Devosi kepada Kerahiman Ilahi” oleh P. Ceslaus Osiecki, SVD, "Kemah Tabor", Pos Mataloko 86461 - Flores; 6. tambahan dari berbagai sumber
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”
|
||