![]() |
![]() Edisi YESAYA | Bunda Maria | Santa & Santo | Doa & Devosi | Serba-Serbi Iman Katolik | Artikel | Suara Gembala | Warta eRKa | Yang Menarik & Yang Lucu | Anda Bertanya, Kami Menjawab
![]() ![]() ![]() ![]() Sumber Mata Air Rahmat
![]() ![]() ![]() “Anak-anakku terkasih!
Janganlah takut, melainkan berkumpullah kalian semua di sini, minumlah air ini dan basuhlah dirimu dengannya.
Setiap kali kalian datang kemari mencari Bunda-Ku dan Aku, serta berseru dengan tulus dan dengan segenap hati, Aku akan menganugerahkan kepada kalian terang dari Hati-Ku Yang Mahakudus yang berkobar-kobar dan terang dari Kerahiman-Ku. Bunda-Ku juga akan menganugerahkan kepada kalian terang dari Hatinya Yang Tak Bernoda dan mencucurkan air belas kasihan, mengijinkan kalian menghisap susunya sepuas-puasnya. Maka, segala dahaga kalian akan dipuaskan; kalian akan dikenyangkan dengan rahmat dan mengalami sukacita, kasih dan damai.”
~ Pesan Yesus, 8 Desember 1999
ASAL MULA SUMBER MATA AIR RAHMAT SANTA PERAWAN MARIA DI NAJU
Pada tanggal 27 Agustus 1992, ketika sedang berdoa, Yulia mendapat suatu penglihatan Bunda Maria membawa beberapa buntalan besar pakaian kotor, satu di atas kepalanya, dua di kedua tangannya, serta mendorong buntalan yang lain dengan kakinya, mendaki suatu bukit yang terjal. Setelah beberapa saat, Bunda Maria berhenti di mana terdapat suatu anak sungai besar dengan air yang jernih dan mulai mencuci pakaian-pakaian kotor. Di sungai itu, sedikit ke bawah dari tempat Bunda Maria, ada banyak orang yang dengan penuh sukacita minum air, membasuh tangan, kaki, rambut dan seluruh tubuh mereka, bermain-main dan menciprat-cipratkan air.
Sesudah penglihatan itu, Yulia pergi ke bukit yang dilihatnya dalam penampakan dan menemukan tempat di mana Bunda Maria mencuci pakaian dan banyak orang minum air, membasuh diri, dan bermain-main. Ketika Yulia mulai menggali tanah dengan tangan kosong, suatu aliran air mulai mengalir setiap kali ia menggali, hal ini berulang hingga seluruhnya ada tujuh aliran air. Ketika Yulia menggali untuk yang kedelapan kalinya, ketujuh aliran air itu berkumpul menjadi satu aliran air yang besar.
Sekarang ini, sebuah patung Bunda Maria yang besar, berdiri di mana Bunda Maria berdiri dalam penglihatan Yulia. Lokasi sumber mata air Santa Perawan Maria yang sekarang, yang agak sedikit di bawah patung Bunda Maria, adalah lokasi di mana sumber mata air digali.
![]() sumber : “Mary's Ark of Salvation”; www.najumary.net
![]() Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Blessed Mother's House, Naju - Korea”
|
![]() |
||