![]() |
![]() Edisi YESAYA | Bunda Maria | Santa & Santo | Doa & Devosi | Serba-Serbi Iman Katolik | Artikel | Suara Gembala | Warta eRKa | Yang Menarik & Yang Lucu | Anda Bertanya, Kami Menjawab
![]() ![]() ![]() ![]() Darah Yesus Yang Mahasuci
![]()
![]() Darah Yesus Yang Mahasuci dicurahkan beberapa kali di Bukit Santa Perawan Maria di Naju, Korea. Mukjizat Darah Yesus Yang Mahasuci ini sungguh merupakan suatu tanda surgawi yang mahamulia dengan makna yang luar biasa.
Mukjizat ini juga merupakan tanda pengingat yang ampuh bagi kita semua akan inti iman Kristiani bahwa keselamatan kita hanya dimungkinkan karena sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus.
![]() ![]() ![]() Ketika Yulia sedang melakukan Jalan Salib di Bukit Santa Perawan Maria dekat Naju pada pagi hari tanggal 9 November 2001, ia menerima pesan dari Bunda Maria dan mendapat penglihatan akan Kristus yang sedang menderita sengsara yang hebat demi dosa-dosa kita dan Darah-Nya Yang Mahasuci memancar dari Ketujuh Luka-luka-Nya (kepala, kedua tangan, hati, lambung, dan kedua kaki) dan juga Bunda Maria yang mencucurkan airmata darah.
Segera sesudahnya, Yulia dan mereka yang bersamanya mendapati batu-batu dan daun-daun yang berguguran di lokasi Jalan Salib terkena noda darah, dan bahkan mereka juga mendapati potongan kecil daging segar. Segera mereka mengenalinya sebagai Darah Yesus Yang Mahasuci dan Daging-Nya yang terkoyak dari Tubuh-Nya karena penderaan, dan airmata darah Bunda Maria. Mereka menemukan ratusan kerikil dan dedaunan yang bernoda darah sepanjang jalan dari Perhentian ke-3 (Yesus jatuh untuk pertama kalinya) hingga Perhentian ke-14 (Yesus dimakamkan). Mereka mengumpulkan batu-batu dan daun-daun yang bernoda darah untuk disimpan dan untuk pengujian laboratorium. Peristiwa para peziarah mengumpulkan bebatuan dan dedaunan ini diabadikan dalam foto dan rekaman video.
Contoh-contoh darah diteliti di laboratorium forensik di Universitas Nasional Seoul, laboratorium forensik terbaik di Korea dan hasilnya menunjukkan bahwa darah tersebut adalah darah manusia.
Yulia:
Aku mendapat penglihatan. Aku melihat Yesus, sekujur Tubuh-Nya penuh luka dan berdarah; bersama dengan Bunda Maria yang mencucurkan airmata darah di samping-Nya. Yesus didera setiap kali manusia berbuat dosa. Karena penderaan yang tak kunjung henti itu, seluruh Tubuh-Nya tercabik-cabik dan terkoyak serta mengucurkan darah terus-menerus. Darah Yesus Yang Mahasuci, yang mengalir dari Kepala-Nya akibat gigitan mahkota duri, menyebabkan kedua mata-Nya tertutup oleh darah. Ia tampak luar biasa menyedihkan sehingga tak dapat digambarkan dengan kata-kata. Bunda Maria mulai berbicara dengan suara yang penuh kasih, namun cemas.
Bunda Maria:
Puteriku terkasih yang terpanggil sebagai jiwa kecil! Kristus, yang adalah Penebus kalian, dan yang mengasihi dengan sangat bahkan para pendosa yang paling keji, dipaku pada kayu Salib, wafat, dimakamkan dan bangkit pada hari ketiga, tetapi Ia masih terus mencurahkan darah-Nya seperti ini demi pertobatan orang-orang berdosa dan demi pengudusan para imam, bahkan hingga sekarang, dua ribu tahun sesudahnya.
Sekarang, karena tipu muslihat iblis yang licik, bahkan sebagian besar anak-anak yang telah aku panggil, para klerus, dan kaum religius, telah menjadi buta dan tuli, telah kehilangan kepekaan akan arah tujuan, dan nyaris masuk ke dalam pintu gerbang neraka yang terbuka lebar, mereka gagal melaksanakan pesan-pesan kasih yang Putraku Yesus dan aku serukan, bahkan ulangi kata demi kata sama lagi dan lagi. Akibatnya, murka Allah turun (atas dunia) dan aku menahan piala (murka Allah), Hatiku juga berkobar-kobar dengan nyala api begitu hebat hingga bagaikan gunung berapi yang siap meletus. Di lain pihak, aku merasa terhibur karena adanya jiwa-jiwa kecil seperti kalian.
Oh puteriku yang menyenangkan dan taat, yang berusaha menjadi kain pel guna membersihkan jiwa-jiwa! Engkau juga berusaha menjadi catut guna mencabut paku-paku yang ditancapkan menembusi Tubuh Putraku Yesus setiap kali manusia berbuat dosa. Engkau juga rindu menjadi ia yang menambal dengan cinta luka-luka Hati Yesus Yang Mahakudus dan Hatiku Yang Tak Bernoda. Engkau juga mempersembahkan waktumu yang paling berharga untuk Kristus dan untukku demi menjadi saputangan yang menghapus darah Putraku Yesus dan keringat dan airmata dan airmata darahku. Apakah yang tidak hendak kuberikan kepadamu?
Engkau telah mendengar dan tahu pasti bahwa Putraku Yesus dan aku bersedih apabila engkau bersedih; Kami menderita apabila engkau merasa sakit dan menderita; dan Putraku Yesus dan aku berbahagia serta bersukacita bersamamu apabila engkau berbahagia dan bersukacita. Ingatlah bahwa aku mendengarkan dengan seksama gema doa-doa yang dari hati, yang engkau panjatkan di Jalan Salib di Kalvari dan bahwa aku menyertai engkau, dengan mencucurkan airmata darah di samping Putraku Yesus yang menumpahkan Darah-Nya dan yang bersamamu. Bersikaplah lebih waspada dan hiduplah kudus demi pertobatan para pendosa dan demi pengudusan para imam.
Semua anak-anak di dunia! Telah kukatakan kepada kalian dengan sungguh-sungguh bahwa keadilan Allah Bapa tak akan kenal belas kasihan dan bahwa masa depan yang aman tak dapat dijanjikan, bagaimana mungkin kalian begitu acuh tak acuh mendengarkan permohonanku yang penuh kekhawatiran, yang aku teriakkan hingga muntah darah? Aku telah mohon dengan sangat cemas kepada kalian, “Janganlah mendatangkan penghukuman dengan kegelapan, api dan darah atas diri kalian sendiri” (3 Februari 1994) serta memperingatkan kalian berulang kali bahwa masa kesesakan besar sudah hampir tiba. Meskipun begitu, kalian tidak bertobat dan bahkan sebagian besar klerus menyanyikan lagu-lagu damai dan tidak menjadi waspada, bagaimana jadinya kawanan domba yang mengikuti mereka?
Tak ada waktu lagi untuk berlambat. Sebab waktu yang diperkenankan Tuhan sudah hampir habis. Renungkanlah jaman Sodom dan Gomora yang dihancurbinasakan karena tidak terdapat bahkan sepuluh saja orang benar, dan bersegeralah bangun dan berdoa agar kalian dapat diselamatkan dari penghukuman dan malapetaka api dan belerang yang akan ditimpakan atas dunia.
Anak-anakku terkasih yang terpanggil! Camkanlah dalam benak kalian bahwa dunia ini telah terjerumus ke dalam krisis hancur binasa karena dosa-dosa yang dahsyat, namun demikian, Putraku Yesus memberikan kepada kalian satu kesempatan lagi, syukur pada doa-doa, kurban dan silih yang kalian lakukan, jiwa-jiwa kecil. Setidak-tidaknya, haruslah kalian meleburkan diri sepenuhnya dalam Hati Yesus Yang Mahakudus, yang telah menjadi kurban persembahan demi pengampunan dosa, dan dalam Hatiku Yang Tak Bernoda; dan dengan mengubah hidup kalian ke dalam doa, membalut luka-luka Kristus yang berdarah, menambalnya, serta merawatnya.
Apabila gema doa-doa kalian, jiwa-jiwa kecil yang bersatu dalam kasih dalam Tritunggal Mahakudus, dipadukan dan membubung tinggi ke surga, maka krisis Perang Dunia III akan dapat dihindarkan. Tetapi, jika anak-anak di dunia gagal hingga akhir dalam menerima pesan-pesan kasih yang Putraku Yesus dan aku sampaikan kepada mereka, menolak bertobat dan berjaga, aku tidak akan lagi dapat menahan piala murka Allah.
Anak-anakku terkasih! Apabila Putraku Yesus duduk di atas tahta kerajaan dengan aku di samping-Nya, dikelilingi bala malaikat di surga, dan Ia memisahkan bulir-bulir gandum yang baik dari bulir-bulir yang kosong, tidakkah kalian ingin dikelompokkan sebagai yang baik dan bukannya dipisahkan sebagai yang kosong?
Sebab itu, janganlah ragu ataupun berlambat, tetapi genggamlah tanganku erat-erat, akulah tali yang menghubungkan surga dan bumi, laksanakanlah pesan-pesan kasihku, dan dengan demikian kalian ambil bagian dalam karya penyelamatan dunia. Dengan melakukannya, kelak kalian akan ambil bagian dalam perjamuan surgawi yang abadi di tengah sorak-sorai para malaikat dan para kudus di surga, di mana tidak ada lagi kematian, kelaparan, haus, kesedihan, penderitaan ataupun keluh-kesah, tetapi hanya dipenuhi dengan kasih semata; dan ikut serta dalam kemuliaan Tuhan.
![]() ![]() Yulia:
Saat itu sekitar pukul 9.30 pagi. Ada banyak darah segar di areal paving Jalan Salib (yang diperuntukkan bagi penyandang cacat). Pada Perhentian ke-12, kami melihat darah segar berceceran di jalanan. Ada juga tanda-tanda percikan yang terjadi ketika darah menetes di atas jalanan. Kami mendapati darah segar di sepanjang jalan dari Perhentian ke-7 hingga Perhentian ke-13. Kami mendaki dari satu perhentian ke perhentian berikutnya sambil mencari dengan seksama. Ketika kami beristirahat pada perhentian ke-7 untuk suatu renungan singkat, aku mendapat penglihatan. Setiap kali manusia di dunia berbuat dosa, Yesus disalibkan lagi dan mahkota duri ditekan lebih kuat ke atas Kepala-Nya menyebabkan semakin deras darah mengucur. Hati Yesus Yang Mahakudus juga terkoyak-koyak dan mengucurkan darah. Bunda Maria menyaksikan itu semua dengan mencucurkan airmata darah sebab hatinya tercabik-cabik pilu. Ia berbicara dengan lemah lembut dan penuh kasih.
BUNDA MARIA:
Puteriku terkasih! Tuhan-mu dan aku, yang mendengar gema doa-doamu yang khusuk yang engkau persembahkan setiap hari demi membantu memikul Salib Kristus, menerima penghiburan yang besar.
Aku berdoa dengan sungguh, dengan menjerit dalam hatiku, “Oh. Bunda-ku, ya Bunda! Apakah yang tidak hendak kulakukan, jika doa-doaku yang amat lemah dan tak sempurna ini dapat sedikit memberikan penghiburan bagi Tuhan? Sebab aku milik Kristus, jika aku mati; dan aku milik Kristus, jika aku hidup. Ijinkan aku menjadi alatmu yang setia seturut Kehendak Allah.”
Baru saja aku menyelesaikan doaku ketika sekonyong-konyong terdengar suara cambukan, aku roboh ke jalan di atas kerikil dan mulai berguling ke bawah. Aku bahagia, sebab aku boleh ambil bagian, walau tak berarti, dalam sengsara Kristus (sesudahnya, mereka yang berdoa bersamaku mengatakan bahwa aku berguling-guling ke bawah sekitar duabelas kali). Kemudian aku mendengar suara Yesus.
Yesus:
Jiwa kecil-Ku yang terkasih! Bayi manis-Ku yang mendapatkan sukacita dalam menanggung penderitaan demi Aku dan Bunda-Ku, serta demi pertobatan para pendosa! Banyak jiwa akan bertobat melalui penderitaan yang engkau tanggung dalam persatuan dengan Bunda-Ku dalam Kasih-Ku yang tak terbatas. Bagaimana mungkin Aku tidak besertamu, jika engkau senantiasa bersama Bunda-Ku seperti ini? Bagaimana mungkin Aku tidak mendengar gema doa-doa yang engkau persembahkan?
Tempat ini adalah Jalan Salib, di mana Aku secara pribadi berjalan menumpahkan darah bersama engkau. Sebab itu, jika mereka yang berjalan di Jalan Salib ini membuka pintu hati mereka lebar-lebar, setulus hati rindu bersatu dengan-Ku, dan berdoa mohon ambil bagian dalam sengsara yang Aku derita, mereka akan bertemu dengan-Ku dan menerima penyembuhan-penyembuhan rohani dan jasmani.
Segenap anak-anak terkasih di dunia! Bahkan pada saat ini, saat dua ribu tahun telah berlalu, Aku datang kepada kalian, dengan mencurahkan darah seperti ini, agar dapat bersama kalian. Janganlah menyesal pada saat terakhir setelah kalian terikat dan lekat pada hal-hal dunia dan memuaskan daging yang akan rusak dan binasa, melainkan bersegeralah datang kepada-Ku melalui Bunda-Ku, persenjatailah dirimu dengan pesan-pesan yang Bunda-Ku dan Aku sampaikan agar kalian bertobat, dengan mengulangi kata-kata yang sama lagi dan lagi, dan warisilah surga yang telah diperolehkan bagimu melalui sengsara salib yang tak terhingga.
Bunda Maria:
Puteriku terkasih! Dan segenap anak-anak di dunia yang terpanggil! Segeralah bangun dan datanglah mendekat, sebab Putraku Yesus dan aku datang secara pribadi kepada kalian untuk menyelamatkan jiwa-jiwa kalian yang sakit dengan membasuh serta mencuci segala kesalahan dan dosa, dan dengan membuka apa yang telah tersumbat, dengan darah Yesus Yang Mahasuci yang mengalir dari Kelima Luka-luka Putraku, dari luka-luka-Nya akibat mahkota duri dan dari Hati-Nya Yang Mahakudus yang berkobar, dengan airmata dan airmata darah yang aku cucurkan; dan dengan sumber air belas kasihan.
Kristus telah mengatakan kepada kalian, “Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” Bukankah kukatakan kepada kalian bahwa tanda-tanda yang datang dari surga adalah Misteri Keselamatan? Dan hingga sekarang Kristus dan aku telah menyatakan kehadiran Kami dengan berbagai macam cara, memperlihatkan berbagai tanda lagi dan lagi, dan menyampaikan pesan-pesan yang tak terhitung banyaknya berulang-ulang kali, tetapi bahkan sebagian besar kaum klerus, yang tugasnya adalah mewartakan Kristus, menutup mata terhadapnya (tanda-tanda dan pesan-pesan), berpura-pura tidak tahu mengenainya, dengan hati mereka yang tertutup dan mulut yang terkatup rapat, dan bukannya menyatakan kebenaran, demi menyelamatkan muka dan demi pandangan orang. Akibatnya, banyak jiwa kehilangan kepekaan arah dan berjalan menuju neraka. Sementara tanda-tanda (darah yang dicurahkan saat Jalan Salib) telah dinyatakan demi menyelamatkan jiwa-jiwa ini, berjagalah lebih lagi dan berdoalah agar banyak jiwa boleh menerima rahmat pertobatan.
Segenap anak-anak di dunia! Masa penghukuman semakin dekat. Dengan segera bertobat, mempersembahkan kurban-kurban dan silih, dan hidup kudus, berjuanglah sungguh-sungguh agar diselamatkan. Seperti pada hari ini suatu tanda kasih yang demikian, dengan mana Kristus telah memberikan Diri-Nya sehabis-habisnya bagi kalian karena Ia begitu mengasihi kalian semua, telah diberikan di depan mata kalian, setidak-tidaknya kalian yang telah dipanggil patut mengamalkan kuasa kasih dengan lebih giat dan, dengan bersandar sepenuhnya kepadaku, mempersembahkan silih bagi dosa-dosa hujat yang paling mengerikan. Maka, masa penghukuman akan berubah menjadi limpahan kasih dan berkat. Itu karena Tuhan kalian yang ada disurga, bukanlah Tuhan yang menindas, melainkan Kasih itu sendiri.
Anak-anakku terkasih yang terpanggil! Karena kalian senantiasa percaya, mentaati dan mewartakan Putraku Yesus dan aku, Kami akan melindungi dan menyertai kalian, akan membela dan melindungi kalian bahkan ketika angin badai dan gelombang yang mengamuk mengancam hendak melenyapkan kalian. Dengan demikian, airmata dan keluh-kesah kalian akan berubah menjadi sukacita.
Tetapi, jika anak-anak di dunia tidak mau menerima pesan-pesan Kristus dan pesan-pesanku, serta memalingkan muka mereka hingga akhir, tak akan ada lagi yang dapat aku lakukan pada saat itu.
Sebab itu, jadilah motor penggerak yang menyegarkan jiwa anak-anak di dunia yang telah terperosok ke dalam berbagai macam dosa, dan wartakan kepada setiap orang bahwa kasih Kristus dan kasihku akan melampaui waktu dan ruang. Dengan berbuat demikian, naiklah ke atas Bahtera Keselamatan Maria, capailah surga dan milikilah Pohon Kehidupan Abadi.
Ketika aku melakukan Jalan Salib di Bukit Santa Perawan Maria, aku merenungkan dalam-dalam di hatiku sengsara yang diderita Yesus. Setelah Ia didera bertubi-tubi dan sekujur Tubuh-Nya terkoyak serta penuh berlumuran darah, Yesus mendaki jalanan yang menanjak ke Kalvari sambil memanggul bukan hanya Salib yang berat, tetapi juga dosa-dosa segenap umat manusia. Karena Ia harus sepenuhnya menyerahkan Diri agar kehendak Allah Bapa digenapi dan segala kemuliaan disampaikan kepada Bapa, Ia bahkan tak dapat menghibur Bunda-Nya yang menangis sementara mengikuti Dia. Aku mendaki Jalan Salib dari satu perhentian ke perhentian berikutnya, merenungkan Hati Yesus yang diliputi dukacita.
Sementara kami berada pada Perhentian ke-11, salah seorang dari para peziarah berdoa, “Yesus! Hingga saat ini aku menyalibkan Yesus dan Bunda Maria berulang-ulang kali dengan hidup dalam dosa. Tetapi, mulai sekarang, aku akan membuang palu dengan mana aku menyalibkan Yesus dan Bunda-Nya; sebaliknya aku akan menjadi catut yang akan mencabut paku-paku yang selama ini aku tancapkan (kepada Mereka)”. Sementara ia berdoa, sekonyong-konyong setetes Darah Yesus Yang Mahasuci turun dari atas dengan menimbulkan suara yang jelas terdengar saat tetesan itu jatuh di jalan. Aku sangat terkejut dan menjerit, “Ya Tuhan!” Seorang bapak yang berdiri di dekatku juga melihat Darah dan berseru, “Oh, darah!” Saat itu aku mendengar suara Yesus.
YESUS:
Anak-anak-Ku terkasih yang terpanggil! Bagaimana mungkin Aku tidak mengasihi kalian yang mengakui bahwa kalian orang berdosa dan lari mendapatkan Aku? Alasan mengapa Aku menyatakan Kasih-Ku bahkan dengan mencurahkan darah bagi kalian adalah untuk menghapus dosa-dosa kalian sepenuhnya dan melakukan transfusi. Inilah bukti Kasih-Ku yang begitu besar bagi kalian semua, dan inilah Darah Perjanjian. Sekarang, segala sesuatu mungkin tampak samar, tetapi, di masa mendatang yang tak akan lama lagi, kalian akan memahami dengan jelas betapa pentingnya rahmat-rahmat yang Aku limpahkan atas kalian. Sebab itu, berjagalah dan berdoalah dan dengan kesetiaan yang gagah berani, tunaikan misi yang telah dipercayakan kepada kalian.
Jiwa kecil-Ku yang terkasih! Guna mengganjari doa-doamu yang dipanjatkan dengan penuh ketulusan hati dan airmata, yang dipersembahkan dari hari ke hari, Aku membuka Hati-Ku Yang Mahakudus dan melimpahkan berkat atasmu.
sumber : “Mary's Ark of Salvation”; www.najumary.net
![]() Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Blessed Mother's House, Naju - Korea”
|
![]() |
||||||||||||||||||