YESAYA    
Edisi YESAYA   |   Bunda Maria   |   Santa & Santo   |   Doa & Devosi   |   Serba-Serbi Iman Katolik   |   Artikel   |   Suara Gembala   |   Warta eRKa   |   Yang Menarik & Yang Lucu   |   Anda Bertanya, Kami Menjawab
SP Maria dari Naju:
Mukjizat Ekaristi

   Mukjizat Ekaristi Bergambar Pieta
   Penglihatan tentang Kegelapan Dunia
   Mukjizat Ekaristi Bergambar Hati Kudus Yesus
   "Bersegeralah Menyampaikan Sembah Sujud kepada Ekaristi"
   Darah Mahasuci Menjadi Hosti Kudus
   Darah yang Menetes dari Jari Kaki Yesus


    Mukjizat Ekaristi Bergambar Pieta (Sibu, 17 September 1996)

Uskup Dominic Su dan banyak imam lain merayakan Misa bersama di Gereja Katedral di Sibu, Malaysia. Lebih dari 3000 orang ikut ambil bagian dalam Misa. Hosti Kudus yang diterima Yulia berubah rupa menjadi Daging dan Darah yang kelihatan. Tercium juga bau darah yang kuat. (Sesudahnya Rm. Su mengatakan bahwa ia melihat Ekaristi membuat bentuk hati sementara berubah rupa menjadi Darah dan Daging yang kelihatan. Dalam sebuah foto yang diambil saat mukjizat terjadi, didapati gambar Pieta dalam Ekaristi Kudus.)

BUNDA MARIA:
Puteriku! Apakah yang begitu engkau risaukan? Putraku Yesus berada dalam kemuliaan di Surga, tetapi datang kepada kalian dalam Kasih, bahkan hingga sekarang, sebagai Kurban Persembahan demi anak-anak di dunia. Engkau telah dipanggil untuk mewartakan Kehadiran Nyata Kristus, dan karenanya, membantu banyak jiwa bertobat. Sebab itu, janganlah ragu, melainkan wartakanlah dengan segera. Banyak di antara para klerus menerima aku, tetapi ragu (membantuku) demi menyelamatkan muka dan demi pandangan orang. Tetapi, Uskup di sini mererimaku dengan gagah berani. Karena itulah Kristus memperlihatkan suatu tanda Kasih di sini.

Seperti Putra-ku Yesus hadir di mana saja dan bersama siapa saja, melampaui batas-batas bangsa yang berbeda, waktu dan ruang, demikian juga aku senantiasa besertamu di mana pun engkau berada. Teristimewa, Karya luhur yang hendak Kristus lakukan melalui uskup dan imamku, yang percaya dan taat padaku sepenuhnya, akan dilaksanakan, dan mereka akan berjalan di jalan kanak-kanak rohani. Aku akan memberi mereka lebih banyak energi seta mengisi kelemahan-kelemahan mereka dengan mengoleskan balsam wangi pada luka-luka mereka dan aku akan membantu mereka memahami Perintah-perintah yang Kristus percayakan kepada Rasul-Nya, Petrus, dan dengan demikian, mengabadikan Misteri Paskah Imamat.


    Penglihatan tentang Kegelapan Dunia (Naju, 19 Oktober 1996)

Lebih dari 30 imam dari luar negeri dan dari Korea merayakan Misa bersama di Gereja Paroki dalam rangka memperingati Sepuluh Tahun Bunda Maria pertama kali menangis airmata darah di Naju. Selebran utama adalah Rm. Francis Su dari Malaysia. Ekaristi yang diterima Yulia berubah rupa menjadi Daging dan darah yang kelihatan.

Yulia:        
Kemudian, seketika itu aku mengalami ekstasi dan melihat dunia diliputi kegelapan. Karena dunia gelap gulita, banyak orang kehilangan kepekaan akan arah. Mereka berkeliaran, susah payah berjuang, dan secara serampangan menginjak-injak yang lain demi keselamatan diri mereka sendiri. Banyak yang roboh ke tanah, bergulat dan berteriak. Dalam kegelapan, pelecehan seksual dilakukan baik oleh kaum tua maupun kaum muda. Aku juga melihat sebagian orang membunuh sesamanya, bahkan keluarga mereka, demi keselamatan mereka sendiri.

Aku juga melihat para imam. Sebagian imam berjuang keras untuk menyelamatkan banyak domba. Sebagian imam lainnya hanya menonton dan tak mengindahkan apa yang terjadi.

Sementara banyak jiwa-jiwa saling mencakar, mencabik, memukul, membanting, meninju dan berkelahi satu sama lain seperti setan-setan yang kelaparan, di sana muncullah suatu titik terang di langit yang gelap yang semakin lama semakin terang. Bersamaan dengan terang itu, Bunda Maria turun, bermandikan cahaya matahari, mengenakan mantol biru, dengan mahkota dari dua belas bintang. Bunda Maria merentangkan kedua tangannya kepada kawanan domba. Orang yang bahkan setengah terjaga mengikuti terang, tetapi banyak orang tidak mengindahkan terang atau tidak memperhatikannya, melainkan tetap berkelahi. Bunda Maria menangis dengan sangat pilu menyaksikan mereka. Sejenak kemudian, Bunda Maria mulai berbicara dengan suara yang cemas, lemah lembut dan penuh kasih.

BUNDA MARIA:
Puteriku! Puteriku yang telah dipanggil oleh kasihku. Tidakkah engkau melihat dunia yang diliputi kegelapan? Engkau, yang tidak layak, telah dipilih untuk menyebarluaskan pesan-pesan dari kasihku yang berkobar-kobar. Jadi, bersegeralah menyebarluaskannya kepada anak-anak di dunia yang hidup dalam kegelapan.

Yulia:
Bunda, aku sungguh tak layak. Aku sungguh tak layak hingga aku tak pantas mewartakan Kristus dan Bunda Maria. Sekarang, ijinkanlah aku hidup tersembunyi, aku mohon.

Aku menangis.

BUNDA MARIA:
Siapakah yang mengatakan bahwa engkau pantas? Jika engkau beranggapan bahwa engkau pantas, aku tidak akan memanggilmu. Aku telah mempersiapkanmu begitu rupa agar engkau dengan senang hati rela mempersembahkan segala sakit sebagai silih bagi keselamatan banyak jiwa. Tetapi jika engkau berpikiran demikian (= bahwa engkau tak dapat mewartakan pesan-pesanku), Bunda Surgawi ini akan menjadi sedih. Keputusasaan tidak datang dariku, melainkan dari iblis. Sebab itu, janganlah pernah kecewa atau patah semangat. Tidakkah telah kukatakan kepadamu bahwa aku dapat meninggikan ataupun merendahkan engkau dan dapat mengubah ketidaksempurnaanmu menjadi kesempurnaan? Penghinaan dan aib yang engkau terima adalah piala sakrat maut yang harus dipersembahkan sebagai silih atas dosa-dosa anak-anak di dunia. Persembahkanlah dengan baik dan janganlah khawatir akan ketidaksempurnaanmu. Tanpa aku, segala karya atau usaha akan mengalami kesulitan.

Puteriku! Puteriku terkasih! Engkau adalah puteriku yang terkasih, tak peduli apa kata orang. Betapa pun sakit dan sulit yang harus dihadapi di dunia ini, aku akan menyertaimu, membagikan kasih dan sukacita kebahagiaan abadi di surga, di dunia yang akan datang. Sebab itu, janganlah takut, melainkan majulah dengan gagah berani. Bahkan jiwa-jiwa yang berjalan dalam kegelapan dan menuju neraka adalah anak-anakku yang terkasih. Karenanya, tolonglah mereka dengan segera agar mereka semua kembali kepada Bunda ini, yang adalah pengungsian kalian, yang akan membawa kalian ke surga.

Pertempuran antara Naga Merah dan aku, yang adalah Wanita yang berselubungkan matahari, akan semakin sengit. Tetapi, jika kalian semua percaya dan mengandalkan pesan-pesanku sepenuhnya serta mentaatiku, bunga-bunga akan bermekaran, bahkan di padang gurun, dan segala ciptaan akan segera menjadi indah. Pesan-pesan kasihku adalah hujan kasih yang menyegarkan, yang jatuh ke atas dunia yang telah menjadi gelap dan tandus. Jika saja kalian melaksanakan pesan-pesan yang Kristus dan aku sampaikan kepada kalian, jiwa-jiwa kalian yang kering akan menjadi basah dan penuh rahmat berlimpah; kalian akan hidup dalam silih demi rasa tak tahu terima kasih yang lain; dan kalian akan memperoleh surga.

Segenap imam dan anak-anakku yang terkasih di dunia! Dengarkanlah Sabda Kristus, yang telah menyerahkan Diri-Nya sepenuhnya demi kalian, bahkan tidak menyisakan tetes Darah-Nya yang terakhir sekalipun; jawablah Ia dengan “Amin” dan taatlah pada-Nya melalui jalan yang sederhana.


    Mukjizat Ekaristi Bergambar Hati Kudus Yesus (Naju, 12 Juni 1997)

Yulia:
Yang Mulia Uskup Paul Chang-Yeol Kim, dari keuskupan Cheju di Korea, dan Rm Anthony Jung-Yong Kim, seorang imam senior dari Keuskupan Agung Kwangju, datang ke Blessed Mother's House. Uskup Kim dan Rm Kim sedang berbincang dengan Rufino dan aku di depan patung Bunda Maria. Uskup Kim mengatakan bahwa Hosti Kudus yang berubah rupa menjadi Daging dan Darah yang kelihatan dan Hosti Kudus yang turun dari atas sebelumnya, seharusnya disimpan. Bapa Uskup menyatakan keprihatinannya atas sikap acuh tak acuh Gereja.

Ketika Bapa Uskup mengatakan, “Jika Mukjizat Ekaristi terjadi lagi, (Hosti Kudus) haruslah disimpan,” maka suatu sinar mulai memancar dari Salib. Kemudian Bapa Uskup mengatakan, “Mari berdoa bersama.” Saat itu, suatu benda putih turun. Aku mencoba menerimanya dengan tangan-tanganku, tetapi kejadiannya begitu cepat hingga aku tak dapat menerimanya. Benda putih itu jatuh di atas altar di depan patung Bunda Maria dengan suara yang terdengar jelas. Bapa Uskup, imam, dan mereka yang lain yang hadir mendengar suara benda putih itu jatuh ke atas altar dan mendekati patung Bunda Maria. Rufino berteriak, “Oh, Ekaristi! Ekaristi!” Bapa Uskup menyaksikan Hosti Kudus dan segera berlutut sambil berseru, “Yesus yang hidup!” Aku berlutut juga, tak dapat aku menahan airmata karena ucapan syukur kepada Kristus yang telah memberikan tanda kepada Bapa Uskup yang mengatakan, “Jika Mukjizat Ekaristi terjadi lagi, (Hosti Kudus) haruslah disimpan.” Aku terus menangis, teringat akan bagaimana kami semua yang mengasihi Bunda Maria menangis dan merasa sakit ketika ketujuh Hosti Kudus yang turun pada tanggal 30 Juni 1995 tak dapat disimpan. Kemudian, aku mendengar suara Bunda Maria yang lemah lembut, penuh kasih dan merdu.

Cat: Dalam Ekaristi Kudus yang turun secara ajaib pada tanggal 12 Juni 1997 terdapat gambar Hati Yesus Yang Mahakudus yang dililit anyaman duri. Hati Kudus dimahkotai api kasih dan sebuah salib kecil. Dua tetes Darah menetes dari Hati Kudus Yesus.

BUNDA MARIA:
Puteriku terkasih! Hari ini sungguh hari yang menggembirakan. Uskup (ini), yang datang kepadaku dengan mengatakan “Amin” pada panggilan Bunda Surgawi ini, memahami keprihatinanku dan memberiku penghiburan. Sebab itu, Tuhan menyatakan, dengan kasih yang istimewa, suatu tanda kasih dengan menurunkan Ekaristi secara pribadi, yang adalah substansi kehadiran Yesus Kristus. Tuhan menjanjikan warisan kepada Abraham, bukan karena ia memahami hukum dengan baik. Tuhan menganggapnya sebagai seorang yang tulus hati karena imannya dan menganugerahkan rahmat-rahmat bahkan atas mereka yang bersamanya. Demikian juga, semua jiwa-jiwa yang percaya pada tanda yang diberikan kepada kalian pada hari ini dan mentaatinya akan menerima rahmat-rahmat yang sama dengan yang kalian terima.

Uskup Terkasih! Puteraku terkasih yang aku dapat memandangnya tanpa merasa sakit sedikit pun! Wartakanlah dengan segera. Wartakanlah kepada semua orang Misteri Ekaristi, di mana Kristus sungguh hadir, dan kasih yang berkobar dari Hatiku Yang Tak Bernoda dan, dengan demikian menolong jiwa kecil yang telah aku pilih. Apabila engkau mentaatiku, ingatlah bahwa menolongnya adalah juga menolongku, aku akan menandai engkau dengan meterai api dari kasih yang luhur dan berkuasa dari Hatiku Yang Tak Bernoda yang berkobar. Sebab itu, janganlah menghindari aku atau pun ragu karena hasrat-hasrat tubuh yang dapat binasa, demi menyelamatkan muka dan pandangan orang.

Dalam Gereja, menutup-nutupi kesalahan sendiri, bersemangat dalam mencela orang lain, serta cepat dan seksama dalam menemukan kesalahan-kesalahan orang lain merupakan pekerjaan seorang teoritikus, bukan imam. Walaupun sebab akibat memang penting, orang janganlah cepat sampai pada suatu penghakiman yang tidak sabar demi kasih jiwa yang dibenamkan dalam kasih.

Karena bahkan banyak dari para klerus tahu dengan akal budi mereka dan mengatakan dengan mulut mereka bahwa mengejar keinginan dunia dan keinginan daging akan menghantar orang pada kebinasaan dan bahwa mengejar hal-hal rohani akan menghantar orang pada kebahagiaan kekal, namun demikian mereka tidak mempraktekkannya. Aku memanggil Uskup ini, yang mentaati aku, dengan suatu cara yang istimewa dan berharap menyebarluaskan kasih yang berkobar dari Hatiku Yang Tak Bernoda.

Menjadi semakin kecil. Aku mengundang kalian ke surga di mana hanya jiwa-jiwa kecil yang dapat masuk. Karena pintu gerbang surga sempit dan jiwa-jiwa besar tidak dapat melaluinya, kalian harus terus-menerus menjadi semakin kecil dan membawa banyak jiwa-jiwa kepadaku agar mereka dapat diberi makan oleh susu kasih rohaniku dan menjadi jiwa-jiwa kecil.

Bayi-bayiku yang telah diundang untuk menjadi jiwa-jiwa kecil! Piala murka Allah telah melimpah karena dunia telah sampai pada titik jenuh dosa dan kemerosotan yang hebat. Pergiatlah usaha-usaha kalian, ingat bahwa masa penghakiman ditunda karena jiwa-jiwa kecil, meskipun jumlah mereka sedikit. Apabila jumlah jiwa-jiwa kecil meningkat, suara murka Allah dan napas kemarahan Tuhan akan berubah menjadi berkat dan dunia ini akan menjadi Kerajaan Allah.

Sekarang inilah masa pemurnian itu. Bersegeralah menggenggam tanganku dan tinggal dalam Hati Yesus Yang Mahakudus yang berkobar-kobar dan Hati Bunda ini Yang Tak Bernoda yang bernyala-nyala karena kasih. Persembahkanlah diri kalian sepenuhnya dan wartakanlah kasih Tuhan sesuai keinginan Bunda ini, yang adalah Penolong dalam Penebusan, guna menyelamatkan dunia ini yang telah menjadi rusak dan kotor dalam kemerosotan yang dahsyat. Kemudian, bahkan jiwa-jiwa yang bergegas menuju neraka akan kembali ke pelukan Gereja melalui kalian yang berpikir bahwa kalian tidak pantas.

Jiwa-jiwa kecilku yang terkasih! Putra-ku Yesus menyelamatkan banyak jiwa-jiwa dengan sengsara-Nya yang keji dan mengerikan. Namun demikian, banyak anak terus menghina-Nya dan tidak menanggapi kasih-Nya yang mahamulia melalui kurban-kurban(-Nya). Tetapi, Hati Yesus Yang Mahakudus dan Hatiku Yang Tak Bernoda, yang berkobar, menanti dengan rindu kembalinya segenap anak-anak dengan membiarkan pintu terbuka lebar-lebar dan berharap bahwa dunia yang tegar tengkuk dan jahat ini akan segera bertobat dan bahwa Kerajaan Allah akan segera terwujud.

Jiwa-jiwaku terkasih yang telah menanggapi panggilan kecemasanku! Aku telah mengatakan, “Jiwa-jiwa yang memikul salibnya mengikuti Kristus, mewartakan dan mengamalkan Injil, serta menerima pesan-pesan dari kasihku yang berkobar akan diselamatkan dan akan menikmati kehidupan abadi.” Tetapi, banyak jiwa yang mohon dengan sangat pertolongan padaku bagaikan bergantung pada sebuah pelampung, yaitu hanya ketika mereka dalam kesesakan, dan setelah mereka menerima rahmat-rahmat yang mereka minta, mereka kembali pada cara hidup mereka yang menyedihkan, dan bukannya mengubah jalan hidup mereka dan melaksanakan pesan-pesan kasihku, karena isu-isu sesat yang tak masuk akal dan karena kesombongan. Itulah sebabnya mengapa Hatiku sakit begitu dahsyat hingga aku mengajukan permintaan pada Uskup yang datang padaku hari ini. Bantulah persiapkan sebuah tabernakel di sebelahku dan persembahkanlah Misa Kudus. Berkonsultasilah dengan Uskup (dari keuskupan ini) dan Imam agar Misa-Misa dapat dipersembahkan (dalam Kapel). Puaskanlah dahagaku dengan mengabulkan permohonanku yang aku sampaikan dengan sangat dan sungguh. Dengan demikian, menyediakan kesempatan-kesempatan yang bermanfaat guna menghadirkan sukacita kasih dan pertobatan bagi jiwa-jiwa yang telah menjadi begitu kotor karena dosa hingga mereka bahkan telah kehilangan kepekaan arah tujuan dan berkeliaran.

Sekarang, pusatkan jiwa-jiwa kalian pada hal yang berharga bagiku dan benamkan diri kalian dalam kebajikan-kebajikan ilahi yaitu Iman, Harapan dan Kasih dalam cara yang kudus dan universal. Karena aku senantiasa menyertai kalian yang selalu taat padaku, janganlah takut akan apa pun, tetapi wartakanlah (pesan-pesanku). Mereka yang sekarang menentang dan mengecam kalaian akan memukul dada mereka dan bertobat kelak, menjadikan jumlah orang-orang yang berada di pihak kalian bertambah banyak. Alasan mengapa aku berbicara begitu sering dan mengulang-ulang permohonanku adalah karena banyak dari antara para klerus, kaum religius dan (awam) anak-anak yang tidak dapat memahami kata-kataku. Siapakah yang akan bertanggung jawab apabila kawanan-kawanan domba yang tersesat itu tercerai-berai dan jatuh ke dalam neraka?

Sasaran setan adalah mengecoh banyak jiwa, bahkan dengan diam-diam menggunakan hal-hal rohani. Karena itu, bergegaslah mengenali mereka dan wartakanlah pesan-pesan kasihku dengan lantang kepada seluruh dunia. Agar dengan demikian, kita menikmati kebahagiaan abadi bersama dengan Kristus yang sungguh hadir dalam Ekaristi. Kalian, yang mentaati aku dan bekerja bagiku, pasti akan berada disampingku dan melihat kemuliaan.


    "Bersegeralah Menyampaikan Sembah Sujud kepada Ekaristi" (Naju, 27 Agustus 1997)

Rm. Raymond Spies dan lebih dari 30 orang peziarah sedang berdoa rosario di Kapel. Sekonyong-konyong, sekeping Ekaristi besar turun dari Salib ke atas lantai di hadapan Rm Spies dan Yulia. Ekaristi tersebut memiliki gambar yang sama dengan gambar pada Ekaristi yang turun pada tanggal 12 Juni 1997 saat Uskup Paul Kim datang berkunjung. Sejak saat itu, lokasi di lantai di mana Ekaristi mendarat memancarkan bau harum.

BUNDA MARIA:
Puteriku terkasih! Bahkan mereka yang mengatakan mengenal aku, secara rohani buta dan tuli serta tak dapat melihat ataupun mengerti. Hati Bunda ini diliputi sengsara yang sangat, yang bernyala-nyala.

Putraku Yesus, yang Ilahi, layak atas segala kuasa, hormat, kemuliaan dan sembah sujud, tetapi Ia datang kepada kalian secara pribadi dalam rupa roti, dengan menyembunyikan segala Kuasa, Martabat, Ke-Allah-an, Kemanusiaan-Nya demi menyelamatkan anak-anak yang tersesat dan sekarang berkeliaran. Namun demikian, (sebagian orang yang) telah melihat begitu banyak Tanda Kasih hingga sekarang masih beranggapan bahwa Ekaristi Kudus, yang adalah Substansi Yesus, yang Hidup, yang Bernapas dan yang Rindu beserta kalian, hanyalah sekedar hosti, dan mereka menghakimi…

Ah! Betapa sedih hatiku. Jumlah anak yang memahami Misteri Ekaristi Kudus, yang sungguh menerimanya, dan mewartakan Kehadiran Nyata Yesus dalam Ekaristi Kudus sungguh teramat sedikit.

Bunda Maria menangis dengan pilu, seolah-olah Hatinya dicabik-cabik. Sejenak kemudian, Bunda Maria kembali berbicara dengan suara yang sedih dan cemas.

Anak-anakku terkasih! Putra-ku Yesus, yang berlumuran Darah di Salib dan yang mengenakan mahkota duri, bukannya mahkota kerajaan, datang kepada kalian karena Kasih-Nya demi menyelamatkan bahkan mereka yang paling jahat sekali pun. Kristus, yang adalah Juruselamat kalian, begitu mengasihi segenap anak-anak di dunia ini hingga Ia datang kepada kalian dalam rupa roti. Namun demikian, (orang) membuang-buang waktu dengan membahas hal-hal yang tak berguna dan bukannya mengucap syukur kepada-Nya serta bersembah sujud di hadapan-Nya dengan kasih yang berkobar dan hati yang takwa. Bersegeralah menyampaikan sembah sujud dan berdoa kepada Ekaristi Kudus, yang adalah Roti Hidup, dengan hati yang paling luhur, dan dengan demikian, mempersembahkan silih bagi penghinaan-penghinaan yang diterima Putraku Yesus, yang sungguh hadir dalam Ekaristi Kudus, dan memberikan penghiburan bagi-Nya.

Anak-anak! Anak-anakku yang terkasih! Tidak ada waktu lagi untuk berlambat ataupun ragu-ragu. Segeralah mewartakan pesan-pesan dari Hatiku Yang Tak Bernoda, yang berkobar-kobar karena kasih kepada anak-anak di dunia, dan dengan demikian, menolong anak-anak yang malang dan menyedihkan, yang terjerumus dalam dosa, agar mendapatkan hidup baru dan diselamatkan.

Banyak anak di dunia telah kehilangan kepekaan akan arah tujuan di tengah kisaran kebingungan, tak dapat membeda-bedakan, dan secara rohani bingung dan tak stabil, serta berusaha mengikuti nabi-nabi palsu, bagaikan orang-orang yang telah menjadi begitu lemah hingga tinggal kulit dan tulang. Pastilah iblis bersukaria.

Sebab itu, segeralah bangun dari tidur kalian dan tanggapilah permintaan Bunda ini, yang dimohonnya dengan mencucurkan airmata dan airmata darah, dan ubahlah hidup kalian menjadi suatu doa. Berserulah kepada anak-anak di dunia agar iblis, yang telah mengakibatkan kalian menderita, diusir dan kalian mendapatkan Surga.

Kalian semua yang telah aku pilih, patutlah kalian bersatu seorang dengan yang lainnya dengan kasih yang besar dan patutlah kalian meredakan murka keadilan Allah dengan menjadi jiwa-jiwa kecil. Patutlah kalian sadari bahwa Tuhan dapat menjadikan kalian berhasil dan sejahtera, tetapi Ia juga dapat membinasakan dan melenyapkan kalian. Aku menghendaki kalian semua segera bangun dan diselamatkan, persembahkanlah doa-doa yang tekun dan amalkanlah cinta kasih.

Ketika Bunda Maria mengakhiri perkataannya, cahaya lenyap dan suasana menjadi sunyi.  


    Darah Mahasuci Menjadi Hosti Kudus (Naju, 24 November 2001)

Yulia:
Ketika sedang melakukan Jalan Salib sekitar pukul 7 pagi (di Bukit Santa Perawan Maria), merenungkan Yesus yang menderita sakrat maut, sekonyong-konyong aku melihat sinar-sinar yang kuat dan indah yang memancar dari Yesus yang tergantung di Salib. Kemudian, Ketujuh Luka-luka Yesus terbuka dan darah memancar keluar. Aliran-aliran darah itu segera bertemu menjadi satu, berubah rupa menjadi Ekaristi Kudus, dan turun ke dalam mulutku. Pada saat itulah aku mendengar suara Yesus yang lemah lembut dan penuh kasih.

YESUS:
Sekarang, jiwa kecil-Ku yang terkasih! Terima dan santaplah ini. Inilah Darah Perjanjian-Ku yang Aku curahkan demi menghapus dosa anak-anak di dunia dan Daging-Ku yang adalah santapan bagi jiwa-jiwa. Meleburlah sepenuhnya dalam Aku, agar engkau menjadi satu dengan-Ku; menjadi satu dengan Hati-Ku.

Oh, puteri-Ku yang malang! Jiwa kecil-Ku! Engkau, yang mencari Aku agar tidak terlepas dari-Ku bahkan sekejap saja, melainkan untuk menjadi satu dengan Kasih-Ku yang berkobar, kasih dengan mana Aku rindu untuk bersatu denganmu dalam Keilahian-Ku dan Kemanusiaan-Ku, engkau begitu ditolak karena Kasih-Ku yang dahsyat padamu dan kasihmu yang dahsyat pada-Ku. Bagaimana mungkin orang-orang dunia ini bahkan berani beranggapan bahwa sakit yang menimpamu adalah Kasih-Ku yang dahsyat padamu? Dengan iman, kasih dan kepercayaan yang total pada-Ku, engkau tidak mengeluh ataupun patah semangat karena segala sakit yang menimpamu, sementara engkau taat kepada wewenang keuskupan (di wilayahmu) dan Pastor. Malahan, engkau mempersembahkan mereka dengan senang hati dan menerima-Ku dalam persekutuan rohani dengan hati penuh sukacita. Korban-korban kecilmu yang demikian itu melegakan dahaga-Ku yang tak terhingga dan juga menghibur Hati Bunda-Ku yang cemas.

Sebab itu, tanpa takut akan apa pun juga, tetapi dengan senjata tak terkalahkan (kasih pada semua orang) yang akan memampukan engkau mengalahkan serangan-serangan iblis yang licik, bersandarlah sepenuhnya pada Bunda-Ku dan Aku yang akan memelihara engkau sebagai orang yang tulus hati dan tak pernah menyerah bahkan dalam kesesakan.

Anak-anakku terkasih yang terpanggil! Bahkan dalam situasi yang sulit, mengucap syukurlah setiap saat, bersembah sujudlah kepada Allah Tritunggal yang adalah Bapa segenap umat manusia dan yang hidup dalam keabadian dan menyertai kalian serta menyatakan kemahakuasaan-Nya, dan muliakanlah Kerajaan-Nya yang terberkati. Seperti Aku telah menyerahkan segala sesuatu pada Kehendak Bapa, dan Bunda-Ku juga menyerahkan dirinya sepenuhnya pada Kehendak Bapa, demikian jugalah hendaknya kalian menyerahkan diri kalian sepenuhnya pada Kehendak Bunda-Ku dan Kehendak-Ku. Kosongkanlah dirimu sepenuhnya. Hanya dengan demikian, Bunda-Ku dan Aku dapat tinggal dan berkarya dalam diri kalian.

Jiwa-jiwa kecil-Ku yang terkasih! Camkanlah bahwa sakit yang hebat menyertai datangnya suatu kelahiran baru, maka tunjukkanlah kuasa kasih dengan lebih giat dan persembahkanlah kesetiaan kalian dengan gagah berani. Maka, kegelapan karena kekacauan akan dikalahkan. Janganlah khawatir sedikit pun akan hasilnya, tetapi lakukanlah yang terbaik dalam melaksanakan segala tugas yang diserahkan kepada kalian. Dan bergegaslah datang kepada-Ku melalui Bunda-Ku, tanamkanlah dalam kedalaman lubuk hatimu kehidupan kekal yang telah dimenangkan melalui Kasih Allah yang tak terhingga, yang tak terbatas dan melalui Keselamatan Salib.


    Darah yang Menetes dari Jari Kaki Yesus (Naju, 1 Januari 2002)

Yulia:
Sekitar pukul 10 pagi, aku sedang berdoa bersama beberapa relawan di bawah kaki Salib di Bukit Santa Perawan Maria. Aku berdoa agar, dengan Darah Yesus Yang Mahasuci yang memancar dari Ketujuh Luka-luka-Nya, dan dengan arirmata serta airmata darah yang dicurahkan Bunda Maria, jiwa dan raga kami yang telah menjadi kotor dan cemar dapat dibasuh serta dibersihkan, dan agar segala penghalang yang ada di antara kami disingkirkan agar kami dapat bekerja sebagai alat-alat yang rendah hati demi kemuliaan Tuhan dan kemenangan Hati Maria Yang Tak Bernoda, dengan jiwa dan raga yang sehat.

Aku juga berdoa mohon rahmat atas anak-anak yang tidak ada di sana, tetapi telah dipanggil oleh kasih dan rahmat dari Kristus dan dari Bunda Maria, dan rahmat yang sama bagi mereka yang menentang kami. Ketika aku meraba kaki Yesus dengan tanganku, aku melihat setetes darah terbentuk di jari tengah kaki kanan Yesus, yang tampaknya akan jatuh menetes sewaktu-waktu. Aku terkejut dan menjerit, “Ah!” Sementara aku mendongak ke atas dari bawah kaki Yesus, tetesan darah itu menetes jatuh ke dalam mulutku berubah menjadi Ekaristi Kudus. Aku terkejut dan menjerit lagi. Saat itu aku mengenakan masker flu karena cuaca yang dingin dan berangin, tetapi Yesus dalam Ekaristi masuk melalui masker dan mendarat di lidahku. Saat itulah, aku mendengar suara Yesus yang lemah lembut dan penuh kasih.

Yesus:
Oh, Oh, jiwa kecil-Ku terkasih! Inilah makanan surgawi yang Aku berikan kepadamu agar dapat sepenuhnya melimpahkan Kasih-Ku padamu. Bersegeralah menyambut dan menyantap-Nya.

Semuanya itu terjadi dalam sekejap mata. Jari tengah tangan kananku ternoda darah segar. Pastilah aku telah menyentuh Darah Kristus ketika aku meraba kaki-Nya. Seorang bapak yang berada di dekatku mengatakan melihat darah pada jari kaki Kristus dan ia beranggapan bahwa aku berusaha membersihkan darah dari jari kaki-Nya dengan jariku.

Segala kemuliaan, pujian, syukur dan sembah sujud bagi Tuhan untuk selama-lamanya. Amin!


sumber : “Mary's Ark of Salvation”; www.najumary.net
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Blessed Mother's House, Naju - Korea”