YESAYA    
Edisi YESAYA   |   Bunda Maria   |   Santa & Santo   |   Doa & Devosi   |   Serba-Serbi Iman Katolik   |   Artikel   |   Suara Gembala   |   Warta eRKa   |   Yang Menarik & Yang Lucu   |   Anda Bertanya, Kami Menjawab
Warta Paroki Gembala Yang Baik No. 16 Tahun VII / 2005 - 17 April 2005
SUARA GEMBALA

GEMBALA YANG BAIK
Rm. Gregorius Kaha, SVD


Pengantar: Minggu Panggilan = Minggu Gembala Yang Baik

Pada Minggu Paska IV, gereja merayakan Minggu Panggilan atau sering disebut Minggu Gembala Yang Baik karena bacaan selalu tentang “Gembala Yang Baik” (Pernah ada yang menganjurkan Paroki GYB sebaiknya merayakan pesta nama pada saat ini). Paus Yohanes Paulus II (alm) menetapkan tema minggu panggilan ini adalah “Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam.” Tema ini diinspirasi oleh kisah perjumpaan Yesus dengan para murid yang kecewa, yang putus asa, yang merasa pekerjaan mereka sudah sia-sia sesudah semalam suntuk bekerja tetapi tidak mendapat apa-apa; ajakan Yesus sebenarnya memberi harapan baru pada perjuangan mereka.

Pada Minggu Paska IV ini, bacaan-bacaan suci mengajak kita merenungkan dan meneladani kehidupan “Yesus Gembala Yang Baik”. Dengan rasa syukur atas hakekat panggilan bagi setiap orang beriman sebagai Imam, Nabi dan Raja, saya ingin mengajak kita melihat pesan penggembalaan yang ditawarkan oleh Yesus Kristus. Ajakan ini menjadi relevan pada zaman ini, justru ketika muncul banyak keluhan dan kritikan jemaat terhadap para gembala.

P. Hendrik Njiolah dalam buku “Apa Kata Kitab Suci tentang Penggembalaan Jemaat” menulis renungan kita berpusat pada idealisme penggembalaan yang ditawarkan Yesus. Ketidakpahaman tentang itu akan menimbulkan respon yang berbeda yang kemudian bisa menimbulkan konflik. Contoh tanggung jawab pastoral; pastor melihat dari sisi tugas, awam (dewan) melihat dari sisi partisipasi. Respon yang berbeda atas ini bisa memunculkan konflik; pastor kadang merasa awam / Dewan terlalu jauh mencampuri urusan pastoral, sebaliknya awam / Dewan merasa pastornya otoriter - memutuskan sendiri dan tidak pernah mengajak umat berbicara bersama-sama.

Pada Minggu Gembala Yang Baik ini, sebagai pengikut-pengikut Kristus; sebagai gereja yang berpelindungkan Yesus Gembala Yang Baik, kita diundang untuk “bertolak ke tempat yang lebih dalam” untuk melihat dengan mata yang tulus, untuk merenungkan dengan hati yang jernih “apa yang diminta Yesus dari kita dalam tugas penggembalaan ini?”


Penggembalaan Model Yesus

Dalam bacaan I, Petrus menjalankan tugas perutusan dengan bersandar pada pola Yesus Kristus yang bangkit (setiap orang yang dipanggil dalam karya pewartaan, juga hendaknya menyadari tugas ini).

Ada 3 model yang dicatat dalam Injil:

1. Model Seorang Gembala Yang Baik

Yesus disebut Gembala Yang Baik karena Ia bersedia mengorbankan hidup-Nya untuk manusia dan menyelamatkan yang tersesat. Sebagai Gembala Yang Baik, Yesus memenuhi tiga ciri ini yakni: Pertama, memberikan nyawa untuk domba-domba. Kedua, mengenal mereka dan mereka mengenal Dia. Ketiga, mengusahakan persatuan semua kawanan domba (bdk. Yoh 10). Maka jelas kalau Yesus mengatakan Gembala Yang Baik berbeda dengan orang upahan. Bedanya dimana? Injil mengatakan orang upahan cenderung mengutamakan kepentingan diri (lihat serigala, lari = kepentingan untuk keselamatan diri). Orang upahan sama sekali tidak peduli akan kesulitan dan tantangan, secara otomatis saja menjalankan tugas.

2. Model Seorang Yang Lembut Namun Tegas

Yesus bukan hanya sebagai seorang Gembala, tetapi juga seorang penjaga, pengasuh, dan pembimbing. Dia menyebut diri sebagai pintu; pintu menuju kehidupan yang kekal. Hati-Nya lembut dan tulus bagi semua orang; pendirian dan sikap-Nya tegas, bukan hanya untuk orang atau kelompok lain tetapi juga untuk murid-murid-Nya sendiri.

3. Model Melibatkan Orang Lain Dalam Karya Pewartaan

Kalau kita membaca seluruh perjalanan karya Yesus, begitu banyak orang mengikuti Dia. Sebagai Gembala Yang Baik, Dia tidak segan-segan melibatkan orang lain dalam karya pewartaanNya. Murid-murid disuruh untuk memberi makan orang banyak, orang yang sembuh diajak untuk bangun dan berjalan memulai kehidupan yang baru. Yesus tidak melakukan semuanya itu sendiri (walau Dia bisa), tetapi Dia senantiasa mengajak orang lain untuk terlibat dan ambil bagian dalam karya-karya-Nya.


Pesan Untuk Panggilan Kita

Pertama, hari ini kita merayakan Minggu Panggilan. Baiklah kita mempersembahkan seluruh hidup kita; jalan hidup kita yang berbeda-beda ini. Kita mohon Tuhan memurnikan kehidupan setiap kita agar layak menjalankan tugas panggilan kita sebagai orang beriman,

Kedua, hari ini kita merenungkan penggembalaan model Yesus. Kita menyadari bahwa “Gembala Yang Baik” ini, senantiasa menyertai kita. Kita berdoa untuk semua orang yang dipercayakan untuk tugas pelayanan jemaat, semoga semangat penggembalaan Yesus menjiwai semua mereka dalam karya pelayanan.

Dan akhirnya sebagai warga gereja “Gembala Yang Baik” kita mempersembahkan seluruh kehidupan paroki kita ke dalam perlindungan Yesus - Sang Gembala Yang Baik. Kita mohon semoga semangat Yesus menjiwai kehidupan paroki kita: menjiwai kami para gembala dan umat agar kita semua bersatu dalam satu kawanan. Selamat Pesta Nama Paroki Gembala Yang Baik