![]() |
![]() Edisi YESAYA | Bunda Maria | Santa & Santo | Doa & Devosi | Serba-Serbi Iman Katolik | Artikel | Suara Gembala | Warta eRKa | Yang Menarik & Yang Lucu | Anda Bertanya, Kami Menjawab
![]() ![]() ![]() Warta Paroki Gembala Yang Baik No. 25 Tahun VI / 2004 - 20 Juni 2004
![]() SUARA GEMBALA
![]() SANG MESIAS
![]() oleh: Rm Gregorius Kaha, SVD
![]() ![]() ![]() “… Engkaulah Mesias dari Allah!” Ungkapan ini disampaikan oleh Petrus, ketika Yesus selesai bertanya kepada para murid “Siapakah Aku ini?” Ternyata jawaban para murid, khususnya jawaban Petrus, lahir dari sebuah pengalaman yang langsung mengungkapkan keyakinan dan pandangan keagamaan mereka sendiri.
Sepintas tentang Mesias dalam Paham Yahudi
Kita semua mengetahui bahwa orang-orang Yahudi sangat yakin bahwa mereka adalah umat pilihan Allah. Oleh karena itu, suasana dan pengalaman hidup mereka pun harus lebih istimewa dari bangsa-bangsa lain; mereka harus selalu diberkati. Tetapi sayang dalam perjalanan hidup, mereka justru terjebak pada situasi negeri yang kacau, pemimpin-pemimpin yang korup, di mana-mana ada pemberontakan dan rasa tidak aman. Dalam kondisi macam ini mereka mulai mengharapkan campur-tangan Tuhan atas umat pilihan-Nya itu.
Maka pada zaman itu gagasan tentang datangnya Mesias mulai hidup dan berkembang. Bahkan mereka dengan sangat cepat merumuskan gagasan tersebut dengan alur pikir macam ini:
![]() ![]() ![]() Mesias Harus Menderita dan Ditolak
Ketika para murid menjawab pertanyaan Yesus, yang mereka bayangkan adalah alur pikir macam tadi. Maka Yesus mulai dengan sangat terang dan jelas memaparkan Salib Sang Mesias yang harus dilalui-Nya agar sejarah keselamatan manusia mulai terwujud. Penulis Injil kadang melukiskan sikap bingung banyak orang akan kehadiran Yesus. Misalnya dalam sebuah kisah, Yohanes Penginjil mulai dengan pertanyaan orang-orang Yahudi kepada Yesus:
“Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebingungan?
Katakan kepada kami secara terus terang apakah Engkau Mesias?”
Mereka ingin semua ini keluar dari mulut Yesus sendiri; mereka tidak mau terlalu sibuk dan sulit mencari bukti apakah Ia Mesias atau bukan; mereka tidak ingin bersusah-susah. Tetapi jawaban Yesus: “Saya sudah mengatakan kepada kamu tetapi kamu tidak percaya?” Kenapa mereka tidak percaya? Karena konsep iman tentang Mesias yang ada pada mereka lain sama sekali. Jadi ternyata titik sentral dari pertanyaan Yesus adalah IMAN Kepercayaan.
Memang Yesus sendiri tidak menyatakan secara jelas siapa diri-Nya, tetapi dua hal Yesus gunakan untuk mengatakan itu. Pertama, perbuatan-perbuatan Yesus dan yang kedua, perkataan-perkataan Yesus. Mereka sebenarnya harus sudah bisa menangkap bahwa Yesus adalah Mesias; ketika Dia melakukan perbuatan-perbuatan kasih (menyembuhkan orang, membangkitkan yang mati, dll) atau mereka seharusnya sudah bisa menangkap bahwa Yesus adalah Mesias ketika Dia berkata-kata dengan penuh wibawa dan kuasa. Sayang banyak mereka tidak bisa menerima dan akibatnya mereka menolak dan memusuhi Yesus.
Iman akan Sang Mesias: Jalan Menuju Kehidupan Kekal
Dalam kisah “Pengakuan Iman Petrus” yang kita baca dalam Injil terlihat sangat jelas bahwa iman memainkan peran sangat penting dalam proses mengikuti Yesus. Bahkan bagi semua orang yang percaya, Yesus - Sang Mesias itu - menjanjikan tiga hal untuk kita:
![]() ![]() ![]() Petrus berani menjawab karena dia percaya, maka mudah-mudahan dari mulut kita yang percaya pun keluar pengakuan iman itu; dan dalam tindakan nyata kita, terungkap buah-buah dari keyakinan kita. Semoga setiap kita yang membaca pikiran ini pun menyadari Allah sangat mengasihi kita, melalui Yesus kita pun ikut diselamatkan.
|
![]() |