Venerabilis Maria de Jesus de Agreda
“Bunda, Majikan dan Penguasaku, sebagai Ratu utuslah aku, sebagai Guru ajarilah aku, sebagai Bunda bimbinglah aku.” ~ Ven. Maria kepada Bunda Maria
 KELUARGA CORONEL Y ARANA
Maria Coronel Arana atau Maria Fernandez Coronel y Arana dilahirkan di sebuah kastil keluarga bangsawan kaya di Agreda, Spanyol, pada tanggal 2 April 1602. Orangtuanya adalah Francisco Coronel dan Catalina Arana. Pasangan saleh ini dikarunia sebelas orang anak, namun hanya empat dari antara mereka yang bertahan hidup: Fransiskus, Yosef, Maria dan Geronima.
Sejak Maria masih amat belia Allah telah mulai berkarya dalam dirinya. Ia dianugerahi keutamaan-keutamaan yang luar biasa, ekstasi dan penglihatan-penglihatan. Ia telah mencapai tingkat yang tinggi dalam doa, yang tampak dalam devosinya yang mendalam kepada Bunda Maria dan sengsara Yesus. Dalam usia empat tahun, Maria menerima Sakramen Penguatan dari Uskup Don Diego de Yepes; dalam usia enam tahun ia diperkenan menyambut Komuni Kudus Pertama dan ketika usianya delapan tahun ia secara diam-diam mengucapkan kaul kemurnian.
Pada tahun 1615 orangtuanya memaklumkan suatu keputusan yang mencengangkan seluruh kota Agreda: mengubah kastil mereka menjadi sebuah Biara Fransiskan "Yang Dikandung Tanpa Dosa". Catalina bersama kedua puterinya tetap tinggal dalam rumah keluarga yang sekarang telah berubah menjadi biara; ayahnya menggabungkan diri dalam Biara Fransiskan di Nalda; kedua saudara laki-lakinya memutuskan untuk menjadi imam biarawan Fransiskan. Seluruh kekayaan keluarga mereka dibagi-bagikan kepada kaum miskin.
 ABBAS BIARA
Pada tanggal 13 Januari 1618 Catalina, Maria dan Geronima menerima jubah dan dua tahun kemudian mengucapkan kaul. Sejak itu Maria menerima nama Sr Maria dari Yesus. Ketika usianya delapan belas tahun, Maria mulai mengalami fenomena mistik seperti ekstasi dan levitasi. Ia akan tinggal tak bergerak dan matirasa selama sekitar dua atau tiga jam. Tubuhnya yang menjadi teramat ringan akan terangkat dari lantai; begitu ringan hingga suatu hembusan angin yang paling lembut dapat menggoyang-goyangkan tubuhnya. Wajahnya berubah begitu rupa hingga ia tampak seperti seorang serafim.
Pada tahun 1627, dalam usia duapuluh lima tahun, Sr Maria dipilih sebagai abbas biara dan memegang jabatan tersebut selama 35 tahun (terkecuali masa cuti 1652-1655) hingga akhir hayatnya. Sebagai seorang superior, Maria adalah orang pertama di antara sama saudarinya yang menyibukkan diri dengan pekerjaan-pekerjaan kasar. Ia menyapu, merawat yang sakit, mencuci pakaian, dan melakukan pelayanan-pelayanan lainnya. Tak hanya berpantang daging, ia juga berpantang telur, susu dan keju; malam hari ia tidur di atas sebilah papan selama dua atau tiga jam, dan melewatkan sisa malam untuk berdevosi. Demikianlah, setiap malam, dengan memanggul salib, ia mempraktekkan devosi JalanSalib.
Moeder Maria dianugerahi kebijaksanaan, hingga beragam orang dari berbagai golongan dan status datang kepadanya untuk meminta nasehat dan penghiburan: mereka yang kesesakan, mereka yang malang, mereka yang berkedudukan tinggi, para imam, para uskup, para paus dan juga Raja Spanyol Phillip IV yang menjadikannya penasehat pribadi selama duapuluh dua tahun.
 "THE LADY IN BLUE"
Ketika usianya masih belia, Allah menganugerahinya penglihatan akan jiwa dalam keadaan rahmat dan jiwa dalam keadaan dosa berat; penglihatan ini tertanam kuat dalam hatinya membuatnya memendam kerinduan yang berkobar untuk "menyelamatkan jiwa-jiwa bagi Tuhan".
Pada tahun 1622, Sr Maria dianugerahi karunia bilokasi. Ia sendiri mengisahkannya: "Tampak olehku bahwa suatu hari, sesudah menyambut Tuhan, Yang Mulia menunjukkan kepadaku seluruh dunia, dan aku tahu berbagai macam hal; betapa mengagumkan Allah semesta alam; Ia menunjukkan kepadaku dengan sangat jelas beraneka ragam makhluk dan jiwa, dan di antara mereka betapa sedikit yang mempraktekkan kemurnian iman, dan mereka yang memasuki pintu pembaptisan untuk menjadi anak-anak Gereja yang kudus. Hati ini remuk melihat bahwa penebusan yang berlimpah tercurah hanya pada segelintir orang saja. Aku tahu ayat Injil yang mengatakan bahwa ada banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih…
Di antara beraneka ragam mereka yang tidak mempraktekkan dan mengaku iman, Ia memaklumkan kepadaku bahwa makhluk yang memiliki disposisi batin yang terlebih baik untuk bertobat, dan bahwa kerahiman-Nya lebih condong kepada mereka, adalah mereka yang dari Meksiko Baru dan daerah-daerah jauh lainnya di wilayah itu. Kenyataan bahwa yang Mahatinggi menunjukkan kehendak-Nya dalam hal ini, menggerakkan rohku dengan cinta kasih baru kepada Allah dan kepada sesama, dan berseru dari kedalaman jiwaku bagi jiwa-jiwa itu."
Dari tahun 1622 hingga 1625, sekurangnya ia melakukan 500 kunjungan sebagai seorang pewarta Kabar Gembira di propinsi-propinsi Quiviras, Jumanas dan daerah-daerah lain di Meksiko Baru (sekarang daerah-daerah ini terletak di Meksiko Baru, Texas dan Arizona di Amerika Utara). Penduduk pribumi mengenal Maria sebagai "perempuan bergaun biru" sebab mantol Ordo Yang Dikandung Tanpa Dosa yang dikenakannya. Pada waktu itu sudah ada para misionaris Fransiskan di wilayah-wilayah tersebut. Sr Maria meminta kaum Indian untuk mendatangi para misionaris agar mereka semua dapat menerima pembaptisan.
 "KOTA MISTIK ALLAH"
Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada Sr Maria dalam sel biaranya dan berbicara sebagai seorang ibunda yang penuh kasih sayang kepada puterinya, "Puteriku, dunia amat membutuhkan ajaran ini, sebab ia tidak tahu, pula tidak mempraktekkan penghormatan yang seharusnya diberikan kepada Allah yang Mahakuasa. Karena keacuhan ini, keadilan-Nya bangkit hendak menimpa dan menyengsarakan manusia. Manusia tenggelam dalam kesembronoan dan dipenuhi kegelapan, tak tahu bagaimana mencari kelegaan atau memperoleh terang. Akan tetapi ini tepatlah nasib mereka, sebab mereka tidak memberikan penghormatan dan tidak takut kepada Allah sebagaimana mestinya."
Bunda Maria meminta Sr Maria untuk menjadi penulis riwayat hidupnya! Kuasa kegelapan yang segera melihat ini sebagai suatu ancaman besar bagi kerajaan kejahatan berbulat hati untuk melancarkan serangan-serangan terdahsyatnya atas Sr Maria guna mencegah hal ini terjadi. Kendati segala pencobaan, dan dengan pertolongan para malaikat yang diutus Allah untuk membantunya dalam misi ini, pada akhirnya Sr Maria dapat menyelesaikan karya ini dalam kurun waktu sepuluh tahun. Ketika itulah, atas perintah seorang bapa pengakuan senior, ia harus membakar seluruh naskah yang selesai ditulisnya! Karya selama sepuluh tahun, nyaris tiga ribu halaman, sekarang berada dalam kobaran api dan menjadi abu dalam beberapa menit saja.
Barulah duabelas tahun kemudian, sekitar tahun 1655, atas perintah seorang bapa pengakuan lain, P. Andrés de Fuenmayor, Sr Maria menuliskan kembali riwayat Santa Perawan yang diselesaikannya pada tahun 1660. Biografi Santa Perawan Maria yang diberi judul "Kota Mistik Allah: Sejarah Ilahi Santa Perawan, Bunda Allah" ini merupakan sebuah wahyu panjang yang didektekan kata per kata oleh Santa Perawan, dalam bahasa Spanyol yang sempurna dan indah. Tulisan ini merupakan sebuah referensi akan sejarah keselamatan umat manusia yang mencapai puncaknya dalam diri Kristus dan misteri Paskah-Nya, dan hidup BundaNya yang Tersuci: suatu gambaran akan kehidupan batin, spiritual, Bunda Allah yang penuh rahmat sejak dari saat pertama keberadaannya dalam rencana ilahi hingga keberadaan eskatologisnya dalam hidup Gereja, di mana ia adalah Bunda dan Guru.
Pada tahun 1670, "Kota Mistik Allah" dipublikasikan, tetapi edisi tersebut dicekal oleh Inkuisisi [= sejak 1967 menjadi Kongregasi Ajaran Iman]. Setelah penyelidikan ulang atas perintah paus, pada tahun 1681 "Kota Mistik Allah" kembali dicekal oleh Inkuisisi dan Tahta Suci memberikan approval atas sensor ini. Paus Innosensius XI (1676-1689) memasukkan "Kota Mistik Allah" ke dalam Index Buku-buku Terlarang. Selanjutnya Paus Alexander VIII (1689-1691) memaklumkan bahwa "Kota Mistik Allah" dapat dibaca bebas. Di kemudian hari Paus Klemens XI (1700-1721) mengeluarkan "Kota Mistik Allah" dari Index Buku-buku Terlarang.
Selain "Kota Mistik Allah", Sr Maria dari Yesus juga menulis Otobiografi, Taman Rohani, Sabatinas, dan banyak karya tulis lain. Paus Klemens XII (1730-1740) memberikan approval atas semua karya tulis Sr Maria, terkecuali "Kota Mistik Allah" yang hingga kini masih belum jelas nasibnya.
 AKHIR HIDUPNYA
Pagi hari Pentakosta 24 Mei 1665, pukul sembilan pagi, pada Pesta Roh Kudus turun atas para rasul dan saat "Veni, Creator Spiritus, Datanglah, Roh Kudus Pencipta!" dimadahkan, Sr Maria menyerahkan nyawanya. Konon, pada saat itu terdengarlah suatu suara surgawi yang mengatakan, "Datanglah! - Datanglah! - datanglah!"
Jenasahnya yang hingga kini tak mengalami kerusakan, kendati ia telah wafat hampir 250 tahun silam, disemayamkan di Gereja Biara Yang Dikandung Tanpa Dosa. Awal tahun 1673 dimulailah proses kanonisasi bagi Sr Maria dari Yesus. Sejauh ini Sr Maria telah mendapatkan gelar Venerabilis sementara proses kanonisasinya terhalang oleh kasus "Kota Mistik Allah" yang belum terselesaikan hingga sekarang.
"Diwahyukan kepadaku bahwa melalui perantaraan Bunda Allah, segala bidaah akan lenyap. Kemenangan atas bidaah ini telah ditetapkan Kristus bagi BundaNya. Sebelum kedatangan Kristus yang kedua kalinya, Maria harus, lebih dari sebelumnya, bercahaya dalam kerahiman, kuasa dan kebajikan guna menghantar orang-orang tak percaya ke dalam Iman Katolik." ~ Ven. Maria dari Agreda
Sumber: 1. "Maria de Jesus de Agreda"; www.mariadeagreda.org; 2. "Venerable Mother Sor Maria de Jesus de Agreda"; The Work of God; www.theworkofgod.org; 3. "Venerable Mary of Agreda"; Roman Catholic Saints; www.roman-catholic-saints.com; 4. berbagai sumber
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net”
|