Saya di Jaman Yesus
Apakah Yesus mempunyai saudara?
APA ITU KERUDUNG VERONIKA? Menurut tradisi ada suatu kisah tentang seorang wanita yang menghibur Yesus ketika Ia sedang dalam perjalanan-Nya memanggul salib ke Golgota. Wanita itu memandang wajah Yesus yang penuh dengan keringat, debu dan darah. Oleh karena belas kasihan, ia melepaskan kerudungnya dan menyeka wajah Yesus. Konon ketika ia selesai menyeka wajah-Nya, gambar wajah Yesus tergambar di kerudungnya. Menurut tradisi nama wanita itu ialah "Veronica". Nama tersebut sesungguhnya berasal dari kata Latin 'vera', yang artinya "benar" dan kata Yunani 'eikon', yang artinya "gambar". Pada abad pertengahan, beberapa orang mengaku memiliki kerudung Veronika yang asli. Tetapi hanya satu yang sangat dihormati yaitu kerudung Veronika yang ditempatkan di gereja St. Petrus di Roma. Di Italia, kerudung tersebut disebut 'Sindone'. Sindone sering dihubung-hubungkan dengan Kain Kafan Turin. Jika kalian ingin mendapatkan informasi lebih lengkap, kalian dapat mengunjungi http://sindone.torino.chiesacattolica.it/en/welcome.htm.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
APA ITU KAIN KAFAN TURIN? Sindone adalah bahasa Yunani yang artinya "kain lenan". Menurut adat orang Yahudi, tubuh seseorang yang telah meninggal dibungkus dengan kain kafan, lalu diletakkan dalam kubur. Sekarang, jika kita berbicara tentang "Kain Kafan Turin" yang kita maksudkan adalah kain lenan yang telah disimpan berabad-abad lamanya di Kapel Kain Kafan di Turin (Italia) yang memperlihatkan gambar wajah serta tubuh seseorang yang diyakini sebagai Yesus.
Kain Kafan Turin itu adalah kain lenan yang bergaris-garis (kain kepar) seperti susunan tulang ikan herring. Panjangnya 4,36 meter dan lebarnya 1,12 meter. Di salah satu sisinya tertera gambar bagian depan dan bagian belakang tubuh seseorang yang wafat karena penyaliban.
Ditemukan sekurang-kurangnya 6 persamaan antara gambar yang tercetak di kain kafan dengan yang disebutkan dalam Injil. Ayat-ayat itu adalah Yohanes 19:1-3; Markus 15:9; Yohanes 19:17; Matius 27:50; Yohanes 19:33-34; Matius 27:59-60. Perlu diingat bahwa Kain Kafan Turin juga merupakan suatu tanda yang mengingatkan semua orang Kristen akan kebenaran iman.
Pada kain kafan tampak tanda-tanda luka seperti yang digambarkan dalam Injil dalam Kisah Sengsara Yesus. Ada juga bukti noda-noda darah. Pada tubuh bagian depan didapati banyak sekali luka di bagian wajah, ada suatu aliran darah yang deras di sisi kanan tubuh, serta tanda luka di bagian tangan kiri. Pada kaki kanan tampak noda darah menutupi seluruh permukaannya, sedang pada kaki kiri tidak. Itu berarti kaki kiri di taruh di atas kaki kanan waktu dipaku bersama.
Bahkan tumbuh-tumbuhan juga meninggalkan jejak yang penting. Pada kain kafan ditemukan tanda-tanda luka yang disebabkan oleh duri. Ditemukan juga bekas-bekas gaharu, rempah-rempah dan minyak-minyak lain yang digunakan untuk mengawetkan jenasah. Didapati juga berbagai jenis tepung sari tumbuh-tumbuhan yang hanya tumbuh di daerah Palestina.
Berdasarkan penelitian para ahli dapat disimpulkan bahwa gambar yang membekas pada Kain Kafan Turin adalah kain kafan yang dahulu digunakan untuk membungkus tubuh Yesus.
sumber : SINDONE Official Web Site; sindone.torino.chiesacattolica.it/en/welcome.htm
APA ITU TOMBAK LONGINUS? Ketika Yesus wafat di kayu salib, seorang prajurit Romawi hendak menguji apakah Ia sungguh sudah wafat. Ia menikam lambung Yesus dengan tombak. Pada kasus kematian akibat kekerasan, suatu cairan bening terbentuk di sekeliling hati. Ujud cairan itu seperti air. Tikaman tombak membuktikan bahwa nyawa Kristus telah berakhir seperti yang diceriterakan oleh St. Yohanes (Yoh 19:30-37).
Menurut tradisi, nama prajurit yang menikam lambung Yesus itu ialah Longinus. Dalam bahasa Yunani kata untuk “tombak” adalah “longke”. Dikisahkan bahwa di kemudian hari Longinus bertobat menjadi seorang Kristen dan wafat sebagai martir.
Tombak Longinus dibawa ke Roma dan sekarang ditempatkan di salah satu dari keempat pilar yang menyangga kubah Basilika St. Petrus. Di belakang altar yang tinggi tempat Paus merayakan Misa ditempatkan sebuah patung raksasa St. Longinus.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
APAKAH YESUS MEMPUNYAI SAUDARA? Beberapa waktu yang lalu tersiarlah berita bahwa sebuah peti mati batu yang kecil telah ditemukan di atau dekat Yerusalem. Peti mati batu itu disebut ossuary (atau kotak tulang). Biasanya seseorang yang telah meninggal ditempatkan dalam sebuah makam hingga tidak ada lagi yang tersisa selain tulang-belulangnya. Tulang-belulang itu kemudian ditempatkan dalam sebuah ossuary. Ossuary itu cukup besar untuk memuat bahkan tulang badan kita yang paling panjang, yaitu tulang paha.
Yang menjadikannya berita besar adalah sebuah nama diukir disisi ossuary tersebut dalam bahasa Aram, yaitu bahasa yang dipergunakan Yesus. Tulisan itu berbunyi, “Ya'akov bar Yosef akhui di Yeshua” yang artinya, “Yakobus, anak Yusuf, saudara Yesus.” Banyak orang bertanya-tanya apakah ia adalah saudara Yesus Kristus, yang kita sembah sebagai Tuhan.
Santo Yusuf bukanlah bapa kandung Yesus, melainkan bapa asuh-Nya. Jadi, bagi orang-orang yang tidak mengetahui bahwa Ia adalah Putera Allah, Yesus dikenal sebagai putera Yusuf. Tetapi bagaimana dengan Yakobus, apakah ia saudara Yesus?
Kitab Suci memang menyebutkan bahwa Yesus mempunyai beberapa saudara dan saudari. Sebagian besar teolog Katolik berpendapat bahwa mereka adalah saudara sepupu Yesus. Pendapat tersebut berasal dari teori bahwa Bunda Maria tidak mempunyai anak-anak lain setelah melahirkan Putera Allah. Sebagian lagi berpendapat bahwa Yakobus adalah saudara tiri Yesus, yaitu putera Yusuf dari perkawinan sebelumnya. Sebagian lain berpendapat bahwa Yakobus adalah benar-benar saudara kandung Yesus. Tidak ada yang tahu secara pasti.
Apakah ossuary itu sungguh-sungguh pernah menjadi tempat penyimpanan tulang-belulang saudara Yesus? Yakobus, Yusuf dan Yesus, semuanya adalah nama yang umum dipergunakan pada masa itu. Mungkin juga ini suatu kebetulan.
Catatan Tambahan: Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa ossuary tersebut memang asli tetapi tulisan yang terukir di sana adalah palsu.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
APA MAKNA KAIN PELUH SI TUKANG KAYU? "Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung." (Yohanes 20:6-7)
Di jaman Yesus ada suatu cara bagaimana seorang tukang kayu memberitahukan kepada pemborongnya bahwa pekerjaannya telah selesai. Apakah itu berupa tanda tangan, yah simak saja tulisan berikut ini.
Bayangkanlah suatu siang yang terik di Galilea. Yesus baru saja selesai mengerjakan bagian-bagian terakhir dari pekerjaan yang telah dilakukan-Nya beberapa hari itu. Tangan-Nya yang kuat dan kekar itu kotor oleh serbuk-serbuk kayu dan keringat. Wajah-Nya mengkilat karena keringat. Ia meneguk minuman dingin dari kantong kulit-Nya. Kemudian, berdiri di samping pekerjaannya, Ia mengucurkan air ke wajah dan dada-Nya, memercikkannya ke lengan-Nya untuk membersihkan tubuh-Nya sebelum Ia pulang ke rumah. Dengan kain peluh diseka-Nya wajah dan lengan-Nya hingga kering.
Sesudah itu Yesus melipat kain peluh-Nya dengan rapi menjadi dua, lalu melipatnya lagi menjadi dua. Diletakkan handuk-Nya itu di atas pekerjaan yang telah diselesaikan-Nya dan Ia pun pergilah. Kemudian, siapa pun yang datang untuk memeriksa pekerjaan-Nya akan melihat kain peluh itu dan mengerti pesan sederhana yang disampaikannya. Pekerjaannya sudah selesai.
Murid-murid Kristus, tentu saja, mengerti kebiasaan tukang kayu ini. Pada suatu hari Minggu, tiga tahun setelah Yesus meninggalkan perkakas tukang kayu-Nya, Petrus menjenguk ke dalam makam yang kosong. Ia hanya melihat kain linen yang telah ditinggalkan Tuhan yang Bangkit.
Sebuah senyum tersungging di bibir Petrus karena kesedihan hatinya telah berganti dengan pengharapan, karena ia melihat kain peluh yang tadinya digunakan untuk menutup wajah Yesus itu kini telah tertata rapi dan diletakkan di lantai makam. Petrus mengerti. Tukang Kayu itu telah meninggalkan pesan-Nya yang sederhana. Pekerjaan-Nya sudah selesai.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
APA YANG MENARIK DARI MAKAM YUSUF ARIMATEA? Yusuf dari Arimatea adalah seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka, yang telah menjadi murid Yesus. Ia mempersiapkan jenasah Yesus untuk pemakaman dan membaringkannya di dalam kuburnya yang baru. Oleh karena peristiwa itu, Gereja mengangkat Yusuf sebagai santo pelindung Pemimpin Pemakaman.
Menurut tradisi, Yusuf menyimpan cawan yang digunakan Yesus pada Perjamuan Terakhir - The Holy Grail (Cawan Kudus) - dan membawanya ke Inggris. Kelak, setelah Yusuf wafat, ia dikuburkan di sebuah makam di belakang makam Yesus. KUBUR ITU PUN KEMUDIAN JUGA KOSONG!
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
APA ITU ROTI TAK BERAGI? Pada Perjamuan Malam Terakhir Yesus merayakan hari raya bangsa Yahudi yang disebut Paskah. Perayaan tersebut untuk mengenangkan saat Musa membebaskan nenek moyang mereka. Bangsa Yahudi telah dijadikan budak di Mesir. Tuhan mengutus Musa untuk menyelamatkan mereka. Pada malam sebelum mereka meninggalkan Mesir, Musa memerintahkan mereka untuk makan dengan terburu-buru dan dalam keadaan siap untuk berangkat segera begitu ada pemberitahuan. Perjamuan Paskah itu terdiri dari anak domba panggang, roti tak beragi dan sayuran pahit.
Ragi adalah bahan yang membuat roti mengembang. Ragi berkembang dalam adonan roti yang hangat. Sementara ia berkembang, ragi mengeluarkan gas karbon dioksida. Gas itulah yang membuat roti mengembang. Perlu waktu agar roti dapat mengembang. Oleh karenanya, bangsa Israel yang sedang tergesa-gesa itu membuat roti tanpa ragi. Roti tak beragi bentuknya bundar dan rasanya seperti crackers - biskuit yang tidak manis.
Bangsa Yahudi makan “crackers” tersebut pada Perjamuan Paskah mereka. Sebagian imam Yahudi menyebut biskuit itu “roti sederhana” sebab roti itu tidak mengembang seperti roti pada umumnya. Ketika kita merasa bangga atau besar kepala, sesungguhnya kita meninggikan diri kita sendiri. Komuni yang kita terima dalam Misa adalah roti tak beragi. Yesus dengan rendah hati membagikan diri-Nya kepada kita dalam rupa roti.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
APAKAH YOHANES PEMBAPTIS MAKAN SERANGGA? Yesaya bukanlah satu-satunya nabi yang menubuatkan kedatangan Sang Mesias. Yohanes Pembaptis - sepupu Yesus - juga berkhotbah tentang-Nya. Penampilan Yohanes membuat orang takjub. Dikatakan bahwa Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.
Kita dapat maklum Yohanes makan madu, tetapi “belalang?” Sebenarnya yang dikatakan dalam Kitab Suci adalah Yohanes makan “locusts” yang bentuknya serupa dengan belalang yang besar. Memang benar bahwa suku-suku tertentu di Afrika memakan serangga seperti semut atau pun kumbang, tetapi sungguhlah sulit membayangkan Yohanes memakannya.
Jawabannya ternyata amat sederhana. Di Timur Tengah terdapat sejenis tumbuhan yang disebut “locust bean” (kacang belalang), karena bentuknya mirip dengan locust atau belalang. Rasa manisnya amat khas. Kita menyebutnya carob. Carob digunakan sebagai coklat tiruan bagi orang yang alergi terhadap coklat. Jadi, Yohanes Pembaptis sungguh-sungguh seorang choco-holic alias gila coklat! Di Israel, kacang belalang hingga kini masih disebut sebagai “Roti St. Yohanes”.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan sebagian / seluruh artikel di atas dengan mencantumkan: “dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya”
|