Saya dan Ajaran Gereja
APA ITU ROH KUDUS? Dalam film Star Wars banyak sekali percakapan mengenai sesuatu yang disebut "Kuasa", seperti misalnya "Semoga Kuasa besertamu." Kuasa yang dimaksud adalah suatu energi yang mengelilingi dan ada dalam segala makhluk. Sebagian orang berpendapat bahwa George Lukas, direktur film tersebut, sebenarnya sedang berpikir tentang Allah Roh Kudus. Benarkah demikian? Dan jika memang benar demikian, apakah Roh Kudus itu sebenarnya?
Gagasan yang menarik, tetapi jika kalian bertanya "Apa itu Roh Kudus," maka pertanyaan kalian itu keliru. Pertanyaan yang benar seharusnya "SIAPA itu Roh Kudus?" Sebab Allah Roh Kudus itu bukanlah suatu "kuasa". Roh Kudus itu adalah sungguh-sungguh suatu pribadi, dengan kepribadian seperti kalian dan saya.
Ketika masih hidup di dunia, Allah Putera -yaitu Yesus- melindungi para murid-Nya dari yang jahat. Sebelum Ia kembali ke surga, Yesus berjanji akan mengirimkan Penghibur, yaitu Roh Kudus. Yesus menjanjikan bahwa Penghibur akan mengajarkan kepada kita segala sesuatu yang perlu kita ketahui tentang hidup dan bagaimana kita dapat sampai ke surga.
Mungkin kamu beranggapan bahwa Roh Kudus adalah pribadi Tritunggal yang hampir terlupakan. Penyebabnya mungkin karena Roh Kudus tidak membawa kita kepada diri-Nya sendiri, tetapi Ia membawa kita kepada Bapa dan Putera. Namun demikian, janganlah oleh karena itu kita tidak berdoa dan tidak mencintai Roh Kudus.
Memang sulit menggambarkan suatu pribadi yang adalah energi suci, pemikiran suci. Dalam Kitab Suci, Roh Kudus digambarkan dalam rupa "burung merpati" (Lukas 3:22) atau dalam rupa "lidah api" (Kisah Para Rasul 2:3-4).
Termasuk dalam masalah kita adalah kita tidak mempunyai suatu nama yang indah untuk Roh Kudus. Kata "roh" berasal dari bahasa Ibrani "Ruah", yang artinya "napas" atau "angin". Baik dalam bahasa Yunani maupun bahasa Ibrani "Ruah" adalah kata berjenis kelamin perempuan.
Mungkin nama yang bagus dalam bahasa Inggris untuk Roh Kudus adalah "Friend" atau dalam bahasa Indonesia "Sahabat". Atau dapatkah kalian memikirkan suatu nama lain yang lebih tepat?
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
MENGAPA ADA DUA PENGAKUAN IMAN? Ada dua Kredo atau Pengakuan Iman yang sangat khusus dalam kehidupan Gereja. Kedua kredo tersebut biasa digunakan dalam Perayaan Misa. Yang satu adalah Syahadat Apostolik yang biasa disebut “Syahadat Para Rasul” dan yang lain adalah Syahadat Nicea-Konstantinopel.
Syahadat Para Rasul kemungkinan tidak berasal dari jaman para rasul Yesus. Menurut tradisi, pengakuan iman tersebut ditulis di Roma sekitar abad kedua atau ketiga dan digunakan dalam bentuk tanya jawab sesaat sebelum seseorang dibaptis. Pemimpin upacara akan bertanya, “Apakah saudara percaya akan Tuhan, Bapa yang Mahakuasa?” Setelah jawaban “ya” dari calon baptis, pokok-pokok iman selanjutnya akan ditanyakan. Kredo ini lebih mudah dihafal dan biasanya diajarkan kepada anak-anak.
Satu-satunya kelemahan Syahadat Para Rasul ialah bahwa di dalamnya tidak dinyatakan secara cukup jelas iman akan ke-Allah-an Yesus. Tentang Yesus hanya dikatakan bahwa Ia adalah “Putra-Nya yang Tunggal, Tuhan kita.” Sebagian orang menafsirkan pernyataan tersebut dalam pengertian simbolik saja. Orang-orang lain pun disebut juga sebagai, “anak-anak Allah” (mis: Kej 6;4).
Pada awal abad keempat, Arius - seorang Imam Mesir - mulai menyebarluaskan ajaran bahwa Yesus bukanlah Allah, oleh karena Ia dijadikan pada waktunya. Para uskup dari seluruh Mediterania berkumpul di Nicea, Turki pada tahun 325 untuk membantah ajaran tersebut. Di bawah bimbingan Santo Atanasius, mereka membuat Syahadat Nicea-Konstantinopel yang lebih panjang. Di dalamnya dinyatakan secara jelas dan rinci pokok-pokok penting iman kita, “Aku percaya akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putera Allah yang tunggal, Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad, Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah benar. Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat dengan Bapa.”
Tidak ada keraguan lagi bahwa Yesus adalah Allah. Hanya ada satu Allah, tetapi dalam Allah yang Satu itu ada Tiga Pribadi yang berbeda. Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus adalah satu. Ajaran ini berasal dari Yesus sendiri, melalui para Rasul. Ajaran tersebut mengungkapkan sekilas tentang kehidupan Tuhan Yang Mahakuasa yang misterius.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
APA BEDA IMAN DAN KEPERCAYAAN? Banyak orang mengatakan bahwa mereka beriman kepada Tuhan, tetapi sesungguhnya yang mereka maksudkan adalah mereka percaya kepada Tuhan. Jadi apa bedanya? Seseorang pernah mengatakan demikian: Kepercayaan adalah suatu kebenaran yang kita terima. Iman adalah api yang membakar hati. Artinya, kita mungkin saja percaya akan sesuatu, tetapi sesuatu itu tidak mempengaruhi pribadi kita. Tetapi jika kita mengimani sesuatu, ia pasti akan mempengaruhi pribadi kita. Kita menggantungkan diri padanya, kita mengandalkannya. Saya percaya bahwa dua kali dua sama dengan empat, lalu apa? Saya mengimani Allah yang Pengasih dan hidup saya menjadi lebih berarti karena iman saya.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
APA ITU DOSA BERAT? Pernahkah kamu kehilangan seorang sahabat karena kamu mengatakan atau melakukan sesuatu yang melukai hatinya? Atau pernahkah kamu meninggalkan seorang sahabat yang membuatmu marah? Tiba-tiba saja sahabatmu itu tidak lagi menjadi bagian hidupmu. Tidak seorang pun yang akan menghukummu atas hilangnya sahabatmu itu, tetapi kehilangan sahabat itu sendiri sudah merupakan suatu hukuman bagimu. Begitulah gambaran dosa berat itu. Kita meninggalkan Tuhan atau kita memaksa Tuhan pergi dari kehidupan kita. Kita menciptakan neraka bagi diri kita sendiri karena kita memisahkan diri dari seorang sahabat terbaik yang pernah kita miliki. Katamu kamu tidak membutuhkan Tuhan? Ah, sayang sekali, mungkin kamu tidak pernah mengenal seorang sahabat sejati.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
MENGAPA BERBOHONG ITU DOSA? Suatu penelitian yang baru-baru ini dilakukan di Amerika mengungkapkan bahwa 3 dari 5 anak berpendapat bahwa berbohong itu bukanlah suatu tindakan yang salah. Kenyataannya, banyak pejabat-pejabat di pemerintahan, para artis serta para tokoh olahragawan yang sering berbohong. Sebagian orang berkata bahwa mereka tidak berbohong "besar", mereka hanya mengungkapkan sebagian kebenaran dan menyembunyikan sebagian lainnya. Di lain pihak, sebagian lagi mengatakan bahwa berbohong itu selalu dosa. Jadi bagaimana, apakah berbohong itu dosa?
Segala bentuk kebohongan itu dosa karena alasan yang sederhana. Segala bentuk hubungan manusia mengandalkan kepercayaan. Orang lain akan mengasihi serta menghormati kamu, hanya jika ia percaya akan apa yang kamu katakan. Misalnya saja, seorang gadis bertanya kepada pacarnya apakah ia pergi dengan cewek lain. Pacarnya mengatakan "tidak" walau pun sesungguhnya ia memang pergi. Cepat atau lambat gadis itu akan mengetahui yang sebenarnya dan akan memakan waktu yang lama sekali sebelum ia dapat percaya lagi kepada pacarnya. Ada yang mengatakan bahwa untuk berbohong kamu harus punya daya ingat yang kuat, sebab bisa saja kamu keseleo lidah dan mengatakan kebalikan dari apa yang telah kamu katakan sebelumnya. Tidak ada bohong "kecil" atau bohong demi kebaikan. Segala bentuk kebohongan mengakibatkan hilangnya kepercayaan. Jika kamu tidak dapat mengatakan yang sebenarnya, lebih baik kamu tidak mengatakan apa-apa.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
APA ITU KAPEL? Istilah kapel yang digunakan untuk menyebut gereja kecil, berasal dari nama pakaian yang dimiliki oleh seorang santo. Beginilah ceritanya.
S t. Martinus dari Tours adalah seorang laskar kafir dalam angkatan bersenjata Romawi. Suatu hari di musim dingin pada abad ke-4, ia sedang mengendarai kudanya di jalanan Perancis. Ia menjumpai seorang pengemis yang menggigil kedinginan di tepi jalan. St. Martinus adalah seorang yang penuh belas kasih. Ia turun dari kudanya untuk memberikan bantuan. Dihunusnya pedangnya dan dibelahnya mantol militernya yang berwarna merah menjadi dua bagian. Kemudian diberikannya yang satu bagian kepada sang pengemis. Malam itu St. Martinus mendapat penampakan Yesus dalam suatu mimpi. Ia dibaptis dan pada akhirnya menjadi seorang uskup. St. Martinus menyimpan belahan mantolnya itu seumur hidupnya.
Beberapa abad kemudian kaisar pertama Holy Roman Empire mendirikan bangunan bundar untuk menyimpan mantol St. Martinus. Bahasa Latin untuk mantol ialah "capella". Lama kelamaan capella diartikan sebagai bangunan atau ruangan kecil untuk memuji Tuhan. Di Indonesia kita menyebutnya sebagai "kapel".
Istilah a capella juga dipergunakan untuk menyebut nyanyian tanpa iringan musik. Para rahib di kapel mengembangkan devosi ini karena tidak cukup tempat bagi pipa-pipa piano di ruangan kapel mereka yang kecil.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
 
APA ITU STIGMATA? Stigmata adalah bentuk jamak dari "stigma" yang artinya "tanda" atau "tatto". Stigma dapat berarti noda atau borok, sesuatu yang buruk. Seseorang dapat dikatakan mempunyai noda karena perbuatan mereka yang buruk. Jika kita menggunakan bentuk jamaknya, yaitu stigmata, maka yang dimaksud adalah luka-luka pada tubuh Yesus. Luka-luka itu disebabkan karena deraan cambuk, paku serta mahkota duri saat penyaliban-Nya. Kadang kala luka-luka Yesus ini muncul secara misterius pada orang-orang tertentu, meskipun mereka tidak sungguh-sungguh dilukai oleh paku atau pun senjata. St. Fransiskus dari Assisi adalah orang pertama yang diketahui memperoleh stigmata. Stigmata muncul di tubuhnya pada tahun 1224, menjelang kematiannya. Tidak ada seorang pun yang tahu dengan pasti bagaimana stigmata itu muncul. Ada suatu penjelasan yang mengatakan bahwa jika seseorang menghayati penderitaan dan sengsara Yesus secara mendalam maka pikiran mereka akan memunculkan luka-luka itu di badan mereka sendiri. Pikiran kita mampu menimbulkan perubahan fisik yang nyata pada kita. Tentu saja sebagian stigmata memang timbul secara demikian, tetapi sebagian lagi benar-benar merupakan mukjizat.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
APA ITU ILHAM? Dikatakan bahwa Kitab Suci diilhami oleh Tuhan. Dikatakan juga bahwa para penyair dan pengarang mendapatkan ilhamnya dari seseorang atau sesuatu. Jadi apa itu sesungguhnya ilham dan bagaimana kalian mendapatkannya?
Jawabnya yang paling sederhana ialah, ilham adalah kemampuan untuk mengenali adanya hubungan antara hal-hal yang berbeda. Begini contohnya. Setiap minggu saya menulis artikel untuk menjelaskan salah satu bacaan Kitab Suci. Saya berusaha menemukan sesuatu yang dapat menggambarkan pesan yang ada dalam Kitab Suci. Saya menganggapnya sebagai menciptakan sebuah perumpamaan modern yang dapat dimengerti oleh anak-anak yang hidup pada abad ke-21 ini.
Saya tahu sedikit banyak tentang bagaimana cara berpikir orang banyak pada umumnya pada masa ini serta apa-apa saja yang menarik bagi mereka. Jadi, saya berusaha mencari suatu perumpamaan modern yang sejajar dengan yang ada dalam Bacaan Kitab Suci. Misalnya:
KESAKSIAN SEORANG PELANGGAN: “Jerawat saya sungguh mengerikan hingga saya tergoda untuk menggosokkan kertas ampelas pada wajah saya, agar dapat menarik perhatian para gadis. Kemudian saya mengoleskan Lumpur Ajaib Elisa ke seluruh wajah saya. Sekarang, saya harus menyewa seorang pengawal untuk mengusir gadis-gadis itu pergi. Saya membawa empat tas lumpur ke mana pun saya pergi. Terima kasih, terima kasih Elisa! - Nigel Naaman, 15 tahun. (Diilhami oleh kisah 2Raja-raja 5:15-17)
Ide di atas tidak datang dari pikiran saya sendiri - saya tidak cukup pandai untuk itu. Roh Kudus-lah yang mengilhami saya - membantu saya menemukan hubungan antara keduanya. Seringkali Roh Kudus mengalami gangguan menyampaikan ilham-Nya kepada saya, tetapi kadang-kadang semuanya berjalan lancar.
Roh Kudus mengilhami para penulis Kitab Suci. Mereka melihat apa yang terjadi di sekitar mereka. Tiba-tiba mereka menyadari hubungannya dengan iman mereka kepada Tuhan. Sebagai contoh, suatu ketika umat dalam Perjanjian Lama terjebak di Laut Merah. Pasukan Mesir yang besar jumlahnya sedang mengejar mereka. Tiba-tiba air laut mongering dan bangsa Israel berhasil melarikan diri. Mereka kemudian menyadari bahwa kejadian seperti itu bukanlah suatu kebetulan. Tuhan telah menyelamatkan mereka dari kematian.
Kalian dapat menuliskan “kitab suci” pribadi kalian dengan menuliskan apa-apa saja yang terjadi atas diri kalian. Tulislah saat-saat ketika sesuatu yang buruk hampir saja menimpa kalian atau bahkan telah terjadi pada kalian. Kemudian tuliskan bagaimana kalian dapat menyelamatkan diri dari masalahmu itu. Kalian akan melihat campur tangan Tuhan dalam keselamatanmu.
Tuhan memperhatikanmu secara pribadi dan ingin menyelamatkanmu. Biasanya Ia melakukannya dengan mengutus seorang yang tepat pada saat kamu membutuhkan pertolongan. Ketika kamu melihat hubungan antara penyelamatanmu itu dengan imanmu, kamu telah diilhami oleh Tuhan.
Mintalah Roh Kudus untuk mengilhamimu dalam menemukan hubungan-hubungan lain dalam hidupmu. Sungguh, amat menyenangkan jika hal itu terjadi!
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
 APA YANG SALAH DENGAN NARKOBA (NARKotik dan OBAt-obatan Terlarang)? Orang makan, minum, merokok atau menyuntikkan berbagai macam narkotik dan obat-obatan karena alasan yang berbeda-beda. Sebagian orang mengkonsumsi narkotik dan obat-obatan tertentu atas anjuran seorang dokter, yaitu demi alasan kesehatan. Tetapi, sebagian orang mengkonsumsi narkotik dan obat-obatan karena NARKOBA tersebut dapat menimbulkan rasa rileks atau rasa senang sesaat. Singkatnya, mereka menggunakan NARKOBA sebagai sarana untuk melarikan diri dari masalah yang sedang mereka hadapi.
Persoalannya ialah NARKOBA sama sekali tidak dapat menyelesaikan masalah; masalah yang mereka hadapi itu masih tetap ada. Cara terbaik mengatasi suatu masalah ialah dengan menghadapinya dan menyelesaikannya, bukan dengan melarikan diri darinya.
Terlebih lagi, NARKOBA menimbulkan akibat sampingan yang berbahaya. Banyak orang tidak sadar akan akibat sampingan NARKOBA, karena akibat sampingan tersebut bekerja secara perlahan-lahan dan baru muncul beberapa tahun kemudian.
Kita tidak punya cukup tempat di sini untuk menjelaskan semua bahaya akibat penggunaan NARKOBA. Tetapi coba pikirkan hal ini: Tidak sedikit dokter yang dituntut ke pengadilan karena timbulnya akibat sampingan dari penggunaan obat-obatan resmi tertentu. Bahkan obat-obatan yang nampaknya aman, ditulis oleh para dokter professional, dapat menimbulkan akibat sampingan yang membahayakan. Terlebih lagi NARKOBA yang dijual kepadamu, oleh orang-orang yang haus uang, pastilah beresiko menimbulkan akibat sampingan yang lebih membahayakan.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
APA ITU BALAS DENDAM? Balas dendam dapat didefinisikan sebagai “memberi hukuman sebagai balas atas luka atau nista.” Selama ribuan tahun manusia melakukan balas dendam atas luka-lukanya. Kadang-kadang tindakan balas dendam ini lebih parah dari perbuatan asalnya. Sebagai contoh, seseorang dapat membunuh orang lain hanya karena diremehkan atau dikritik. Perjanjian Lama mengajarkan umatnya untuk membatasi tindakan balas dendam pada “mata ganti mata dan nyawa ganti nyawa,” dengan kata lain tidak membalas lebih dari yang dilakukan orang kepadanya.
Yesus mengajarkan bahwa segala bentuk balas dendam itu salah. “Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. (Mat 5:38-39). Yesus menghendaki, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
Hal pertama yang diinginkan oleh sebagian besar orang adalah membalas melukai - tetapi itu bukan Jalan Kristus. Kita memang harus mencari keadilan dan mempertahankan diri, tetapi jangan pernah kita bertindak karena terdorong hasrat untuk membalas dendam.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
 MENGAPA SAYA HARUS MENGAMPUNI? Jika seseorang mencuri barang yang kita sayangi, mengejek kita atau dengan sengaja menjatuhkan buku-buku kita dari meja, maka kita akan marah. Jika seseorang itu melakukan ketiga-tiganya, kita akan sangat marah. Jika ia melakukan ketiga-tiganya dalam satu hari, baiklah, ia harus berhati-hati menghadapi kita. Sekarang ini, kemarahan bagaikan sebuah gunung berapi yang siap meledak. Kemarahan meledak di mana-mana. Seolah-olah kita tidak dapat menghadapi situasi yang mengecewakan kita, selain dengan menjadi marah dan berusaha membalas. Kemarahan dalam satu jiwa saja akan mempengaruhi kekudusan Gereja secara menyeluruh. Semua orang dalam Gereja menderita jika bahkan satu orang saja tidak mau mengampuni.
Mengampuni bukan berarti melupakan, tidak marah, tidak membela diri. Mengampuni lebih dari sekedar itu. Mengampuni berarti membiarkan kekudusan, kelemahlembutan dan cinta Tuhan menjadi demikian kuat dalam hati kita sehingga kita dapat melangkah lebih maju: penuh belas kasihan, dan bukannya meledak dalam amarah; mengutamakan keadilan dan kemurahan hati, dan bukannya dengki serta balas dendam. Mengampuni berarti mendoakan orang yang menyebabkan kita marah.
Marah seringkali tidak menyelesaikan persoalan sama sekali, banyak kali malahan memperburuk keadaan. Memusatkan diri pada tujuan yang lebih mulia dan berusaha mencapai tujuan itu, akan memberikan hasil yang lebih baik. Sebagai contoh, marah atas apa yang dikatakan seorang teman kepadamu dapat menjadikan kalian saling bermusuhan. Daripada menjadi marah, kamu dapat membantu temanmu itu untuk bersikap lebih baik. Dengan demikian mengampuni menjadi salah cara untuk mempererat persahabatan. Memang lebih mudah menjadi marah. Tetapi jalan termudah belum tentu sesuai dengan jalan Kristus. Mengampuni menjadikan kita seperti Yesus. Kita hanya bisa mengampuni jika kita menerima rahmat Tuhan yang kita terima melalui doa. Jika kita mengampuni sesama kita, kita tahu bahwa Tuhan akan mengampuni kita juga.
sumber : My Friend; St. Thomas Corner; www.daughtersofstpaul.com/myfriend
 APA ITU TABERNAKEL? Kata “Tabernakel” berasal dari bahasa Latin yang berarti “kemah”. Pada mulanya istilah “Tabernakel” digunakan untuk menyebut Kemah Pertemuan yang didirikan Musa di Gunung Sinai. Bangsa Israel adalah bangsa pengembara, mereka mengembara tanpa mempunyai tempat tinggal tetap. Oleh karena itu mereka membutuhkan Rumah Allah yang mudah dibawa sehingga mereka dapat “membawa” Tuhan bersama mereka. Ketika Salomo membangun Bait Allah di Yerusalem, istilah “Tabernakel” digunakan untuk menyebut bangunan tersebut. Namun demikian, Bait Allah yang dibangun Salomo dianggap sebagai Rumah Allah yang tidak sempurna karena dibangun oleh tangan-tangan manusia.
Penulis Kitab Ibrani mengajarkan bahwa Yesus telah memasuki Rumah Allah yang sempurna di surga, karena Ia telah mempersembahkan kurban yang sempurna yang menggantikan semua korban yang lain. Sekarang kita menggunakan istilah “Tabernakel” untuk menyebut Rumah Allah tempat menyimpan Sakramen Mahakudus. Yaitu sebuah model dari “kemah” teragung di mana kelak kita akan tinggal bersama Allah untuk selamanya.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
 APA ITU “BULLA?” Di waktu lampau, sebagian besar orang tidak dapat membaca ataupun menulis. Banyak yang bahkan tidak dapat menuliskan nama mereka sendiri. Kadang kala, mereka akan membubuhkan suatu “tanda” sebagai tanda tangan mereka. Apabila seseorang hendak mengeluarkan dokumen-dokumen penting, ia akan minta seorang juru tulis untuk menuliskan perkataan mereka.
Oleh sebab tanda-tanda sederhana itu mudah dipalsukan, maka dokumen-dokumen yang sungguh penting biasanya “dimeterai” dengan cincin stempel yang dikenakan hanya oleh pemiliknya. Cincin stempel ditekankan pada gumpalan tanah liat, atau lilin cair, atau timah berbentuk koin yang ditempelkan pada dokumen. Obyek yang ditempelkan ini disebut “bulla” dalam bahasa Yunani.
Paus seringkali menulis surat-surat penting mengenai berbagai macam topik seputar iman dan moral. Sebagian besar yang paling penting di antara dokumen-dokumen ini disebut Bulla. Sebagian dari Bulla Paus telah mengubah sejarah dunia. Pada abad keduabelas, Paus Adrianus IV (satu-satunya Paus yang berasal dari Inggris) menulis sebuah bulla yang disebut Laudabiliter yang memberikan hak kepada raja Inggris untuk memiliki Irlandia. Kita masih merasakan dampaknya hingga sekarang. Banyak yang sekarang menyatakan bahwa dokumen tersebut palsu belaka. Jika ingin tahu lebih banyak mengenainya, buka saja situs resmi Vatican.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan sebagian / seluruh artikel di atas dengan mencantumkan: “dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya”
|